KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD RA Basoeni Gedeg, terpaksa gigit jari. Karena, selama delapan bulan terakhir, jasa pelayanan (jaspel) tak kunjung dibayar.
Sumber Jawa Pos Radar Mojokerto menyebutkan, jaspel pasien reguler yang harusnya dibayarkan per bulan, baru bisa dinikmati para nakes Juli lalu. Itu pun, untuk pembayaran tunggakan Januari silam. Sedangkan, untuk pembayaran jaspel sejak Februari hingga Oktober, masih belum jelas. ’’Terakhir, keluar Januari 2021 (Jaspel BPJS),” ungkapnya, kemarin.
Dikatakannya, jaspel yang tak kunjung cair itu tak hanya menyasar jaspel reguler. Namun, juga untuk pasien Covid-19. Terakhir, diterima Agustus lalu untuk pembayaran Januari. Sementara, sisanya, hingga kini belum terbayarkan. ”Kita juga pernah tanya ke bagian keuangan kapan keluar duitnya. Tapi disauri nggak ada uangnya,” tutur dia.
Selain jaspel yang tak kunjung cair, gaji honorer di rumah sakit pelat merah ini juga mengalami keterlambatan. Gaji bulan lalu baru terbayarkan Selasa (19/10). Itu pun bersumber dari dana talangan Direktur dan Kepala TU. ”Terus, nanti kalau PAK sudah didok (disetujui), kita balikin uangnya ke Direktur dan Kepala TU itu. Lha, ini PAK-nya masih diusahakan sama manajemen. Tapi kok aneh, harusnya gaji kan dianggarkan 1 tahun,” lontarnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD RA Basoeni dr Ulum Rokhmat Rokhmawan membenarkan adanya keterlambatan pembayaran jaspel maupun gaji honorer. Itu disebabkan anggaran masih menunggu adanya proses dari Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD).
Sedangkan, untuk jaspel pasien Covid-19, kata Ulum, manajemen masih menunggu pencairan dari BPJS Kesehatan. ”Kita juga masih nunggu dari BPJS memang belum ada klaimnya. Bahkan, saya sendiri juga hingga saat ini belum menerima jaspel. Lalu, untuk yang gaji honorer, masih nunggu PAPBD kita usahakan, makanya sementara kita bayarkan dulu lewat dana talangan,” ucapnya. (oce/ron)