KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Satlantas Polres Mojokerto Kota terus mendesak pelaksana proyek pelebaran jalan bypass Kota Mojokerto segera menuntaskan pengecoran. Tidak hanya selesai sebelum H-7 Lebaran, polisi juga mendesak semua aktivitas dan peralatan proyek bersih sebelum Operasi Ketupat aktif, pada 15 April nanti.
Target ini agar pengawalan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini terhindar dari kemacetan panjang kendaraan hingga tingginya kecelakaan lalu lintas. Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjio Budi Santoso mengatakan, pihaknya sudah merancang sejumlah skema pengaturan arus lalu lintas agar pelaksanaan mudik lebaran berjalan lancar.
Salah satunya di jalur bypass yang masih menjadi jalur primadona pemudik baik dari arah Surabaya maupun Jombang. Meski saat ini tengah direhabilitasi, namun jalur nasional tersebut tetap dimanfaatkan sebagai jalur utama transportasi pemudik di Jawa Timur.
Untuk itu, Heru tak segan mendesak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII agar segera menuntaskan proyek pengecoran jalan. Khususnya di lajur sisi barat yang saat ini masih dalam proses pengerjaan. Mulai dari pintu masuk Terminal Kertajaya hingga simpang empat Sekarputih atau kurang lebih sejauh 3 kilometer. ’’Sesuai informasi dari Koorlantas Polri, Operasi Ketupat sudah aktif H-7 Lebaran. Meskipun mereka (BBPJN VIII) menjanjikan H-10 selesai, namun tetap kami kawal sampai bypass benar-benar bersih dan bisa dilintasi,’’ terangnya.
Heru sendiri mengaku aktivitas proyek saat ini sedang tinggi demi mengejar target selesai sebelum lebaran. Bahkan, pengecoran berjalan hingga malam hari agar pengerjaan bisa rampung tepat waktu. Meski begitu, Heru juga tak segan mewanti-wanti pelaksana proyek untuk tetap memperhatikan keselamatan pengendara. Sehingga saat lebaran nanti, tidak sampai muncul angka kecelakaan tinggi akibat kualitas jalan yang buruk. ’’Bypass juga harus bersih dari alat-alat berat yang menghalangi jalan,’’ tambahnya.
Selain bypass, kepolisian juga mengantisipasi kepadatan arus kendaraan di tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) atau Jombang-Mojokerto (Jomo). Bahkan, Heru berencana membangun sejumlah pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (Posyan) di sekitar tol agar lalu lintasnya terpantau petugas. Sehingga saat mudik nanti, sejumlah permasalahan bisa tertangani dengan cepat. ’’Kemungkinan kami akan mendirikan pospam dan posyan di tol, tepatnya di Gerbang tol Sumo di Penompo,’’ pungkasnya. (far/ron)