27.8 C
Mojokerto
Friday, June 9, 2023

Pemkot Mojokerto Kolaborasi untuk Entas Stunting

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Wali Kota Ika Puspitasari komitmen mewujudkan generasi emas dengan menjadikan Kota Mojokerto bebas stunting pada 2024. Sebagai langkah konkret pemerintah, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Mojokerto (Rembug Stunting) di Ruang Sabha Mandala Madya, kantor Pemkot Mojokerto, Senin (27/3). ’’Dalam forum ini kita semua ingin bersama-sama memastikan rencana kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting secara kolaboratif,’’ ungkap Ning Ita.

Melalui forum ini, Pemkot Mojokerto melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisitas hasil analisis situasi dan penyusunan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan terkait stunting. Mulai di tingkat kota, kecamatan, puskesmas, kelurahan, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting terintegrasi di kelurahan yang menjadi prioritas penurunan stunting pada 2024. ’’Karena penurunan stunting ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menyiapkan generasi penerus bangsa. Dan untuk mewujudkan generasi emas adalah harus bebas stunting dulu,’’ tegas Ning Ita saat membuka Rembug Stunting.

Baca Juga :  Tambang Liar Masih Merajalela

Wali kota perempuan pertama ini menegaskan, jika Kota Mojokerto telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi perluasan intervensi penurunan stunting pada 2022. Hal itu sebagaimana keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep. 10/M.PPN/HK/02/2021. ’’Hal tersebut harus menumbuhkan semangat yang semakin besar untuk bersama-sama mengikhtiarkan menuju zero stunting dalam dua tahun, terutama dengan sumber daya yang dimiliki Kota Mojokerto,’’ tegasnya.

Sebagai komitmen, berbagai program untuk penanganan stunting juga terus dilakukan. Seperti Gempa Genting, Canting Gulo Mojo dan Dashat dan bisa disinergikan 1.600 kader motivator, 99 prameswari dan tenaga kesehatan yang di puskesmas se-Kota Mojokerto. ’’Banyaknya SDM yang kita miliki kalau kita gerakkan bersama-sama maka tidak akan sulit untuk mecapai sasaran penurunan stunting,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Gejolak Sosial di Mojokerto Pascatragedi G30S/PKI

Dalam forum ini selain dilakukan sinkronisasi konfirmasi juga dilakukan penandatangan komitmen bersama entas stunting di Kota Mojokerto oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan tim percepatan penurunan stunting Kota Mojokerto. Di antaranya, DPRD Kota Mojokerto, Polres Mojokerto Kota, Kodim 0815 Mojokerto, dan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto. (ori/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/