Melalui Himbara, Sasar 4.755 Penerima
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Bantuan program sembako pengganti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI mulai disalurkan. Di Kota Mojokerto, bantuan tunai ini menyasar 4.755 keluarga dari total 9 juta warga miskin se-Indonesia.
Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar, bantuan kali ini berbeda dengan bantuan sebelumnya yang sudah tersalurkan pemda. Sebab, program sembako ini bersumber dari APBN atau Kementerian Sosial. ’’Sasarannya juga berbeda, jika BPNT APBD kemarin 2.439 KPM, yang sekarang penerimanya capai 4.755,’’ ungkapnya.
Dimulainya penyaluran program sembako pengganti BPNT pusat ini berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima pemda beberapa pekan lalu. Melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Kelompok Rentan, disebutkan jika di Kota Onde-Onde ini ada 4.755 keluarga miskin yang berhak menerima. Angka itu dari jumlah total sasaran se-Indonesia 9.922.191 keluarga penerima manfaat (KPM).
Menurutnya, mekanisme penyalurannya kali ini melalui Himbara dan BSI. ’’Penyaluran ini akan ada gelombang berikutnya menunggu informasi dari kemensos, sebab, total penerima bantuan program sembako di Kota Mojokerto ada 7.591 KPM. Sedangkan sekarang masih 4.755 KPM,’’ tuturnya.
Pada pencairan kali pertama ini, kata Anwar, sistemnya berbeda dari sebelumnya. Jika biasanya harus dicairkan dan dibelanjakan melalui e-warong, sesuai juknisnya, sekarang penerima diberi kelonggaran. Mereka bisa mencairkan tunai melalui ATM sesuai keinginannya. Uang yang sudah ditransfer ke tiap rekening KPM juga tak harus dibelanjakan di e-warong yang tersebar di tiga kecamatan atau lingkungannya masing-masing. ’’Juknisnya kali ini memang berbeda. Kalau biasanya penyalurannya melalui Himbara kan harus dibelanjakan di e-warong, ini tidak, sekarang warga bebas membelanjakannya tanpa harus diarahkan,’’ paparnya.
Disebutnya, berubahnya sistem pencairan ini tak lain memang menjadi kewenangan kemensos. Daerah hanya sekadar melakukan sosialisasi penyaluran dan pemanfaatannya dan batuan sosial program semabako tersebut. Sesuai surat edaran penyalurannya dirapel dua bulan, periode Januari dan Februari. Sehingga para KPM mendapatkan Rp 400 ribu, dengan jatah Rp 200 ribu tiap bulannya. ’’Bantuannya mulai masuk setelah munculnya surat dari kemensos, saldo langsung masuk rekening dan bisa ambil tunai di ATM,’’ jelasnya. (ori/ron)