TROWULAN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Upaya peningkatan keselamatan pengguna jalan di perlintasan tanpa palang pintu terus digalakkan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto. Sebagai penanganan darurat, perlintasan di Desa Bicak dan Balongwono, Kemacatan Trowulan, dipasang palang pintu manual.
Palang pintu sederhana yang terbuat dari bahan pipa besi dan dicat dengan warna kontras itu dipasang di sisi utara dan selatan rel kereta api. Didirikan dengan sistem tuas, panjang palang pintu pun menyesuaikan lebar jalan. Yakni, sekitar lima meter. ”Palang pintu ini sifatnya sementara, bukan permanen. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk penanganan sementara ini,” ungkap Kepala Bidang LLAJ DPRKP2 Kabupaten Mojokerto Setyo Budi, kemarin.
Palang pintu darurat itu dipasang guna mengoptimalkan upaya antisipasi terjadinya kecelakaan yang melibatkan kereta api di dua jalur perlintasan langsung (JPL) rawan kecelakaan tersebut. Hal itu, lanjut Setyo, melengkapi sejumlah upaya preventif yang telah dilakukan dishub sebelumnya. Mulai dari menyiagakan 14 relawan penjaga perlintasan hingga mendirikan pos darurat di dua titik tersebut. ”Sejak sebelum masa libur Natal dan tahun baru ini, kami terus berupaya untuk melengkapi. Karena ini juga menjadi atensi pemkab dalam meningkatkan keselamatan di jalan selama Nataru,” bebernya.
Meski begitu, palang pintu manual tersebut bakal dicopot awal tahun depan. Itu seiring dengan rencana pembangunan palang pintu otomatis dan pos jaga permanen di dua titik tersebut yang bakal dikerjakan triwulan awal tahun 2023 mendatang. ”Jadi ketika nanti pembangunan palang pintu (permanen) mulai dikerjakan, ini (palang pintu manual) akan dicopot. Karena sifatnya memang sementara saja,” tandasnya. (vad/ron)