KABUPATEN-KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) 2020 akan berlangsung lebih kompetitif. Pasalnya, peserta tidak hanya berasal dari kalangan siswa jenjang SMA/SMK, tetapi juga berasal dari peserta didik setingkat SMP/MTs.
Ketua Panitia LKTI 2020 Rizal Amrulloh mengatakan, keikutsertaan pelajar dari jenjang SMP/MTs karena untuk menampung antusiasme peserta lomba. Oleh karena itu, guna mewadahi keinginan peserta, maka siswa dari lembaga SMP dan MTs se-Mojokerto Raya berkesempatan untuk ikut berpartisipasi.
Dia menjelaskan keputusan panitia tersebut tak lepas dari tujuan awal digelarnya LKTI 2020. Yaitu untuk mewadahi bakat dan kreativitas para penulis muda. Terutama di kalangan santri maupun pelajar.
’’Karena antusias siswa cukup tinggi, maka panitia memberi kesempatan siswa SMP dan MTs untuk menyalurkan bakat menulis mereka,’’ ujarnya.
Meski demikian, kata Rizal, panitia tidak menambah slot untuk kategori lomba. Oleh karena itu, siswa SMP/MTs bakal masuk dalam kategori pelajar bersama peseta didik jenjang SMA/SMK.
Tidak hanya itu, panitia juga memberikan kesempatan khusus bagi seluruh anggota aktif Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Mojokerto.
Baik yang saat ini masih bersatus pelajar maupun santri bisa turut memeriahkan LKTI. ’’Jika memang bisa membuktikan keanggotaannya di IPNU-IPPNU, maka bisa berparisipasi ajang ini (LKTI 2020),’’ tandasnya.
Sebagaimana diketahui, LKTI merupakan ajang yang digelar atas hasil kerja bareng Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM) dan Loodst Coffee Mojokerto. Selain sebagai rangkaian dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2020, lomba juga bertujuan untuk mendongkrak motivasi bagi para pelajar dan santri di masa pandemi.
LKTI 2020 mengangkat tema Kearifan Lokal sebagai Identitas Karakter Negeri. Panitia membagi dalam dua kategori peserta. Selain pelajar, juga ada kategori santri. Di samping perseorangan, keikutsertaan lomba juga dapat diikuti secara kelompok dengan anggota paling banyak 3 orang.
Para peserta masih memiliki waktu sekitar 3 pekan ke depan untuk menggali berbagai potensi di desa/kelurahan. ’’Peserta bisa mengangkat materi dari sisi sosial budaya, ekonomi, potensi. Profil, maupun sejarahnya,’’ imbuhnya.
Panitia memberi batas akhir pengiriman naskah hingga 15 November menatang. Pengiriman naskah dikirim melalui email karyatulisilmiahhsn2020jprm@gmail.com. Selain itu, naskah hardcopy juga bisa dikirim langsung ke kantor JPRM. Rizal menyarankan pada peserta untuk melakukan konfirmasi ke nomor narahubung a untuk memastikan bahwa naskah telah diterima panitia.
Di sisi lain, karya tulis yang dikirim harus orisinal, belum pernah dimuat di media manapun, termasuk di website dan media sosial, serta belum pernah diikutkan di ajang perlombaan yang sama.
Pihak panitia telah mentiapkan total hadiah Rp 10 juta bagi para pemenang LKTI untuk semua kategori. ’’Jika terbukti plagiat, maka peserta dianggap gugur,’’ pungkasnya. (abi)