KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mojokerto mengimbau pembelajaran di tingkat madrasah masih tetap memberlakukan tatap muka. Sebab, berdasarkan kelengkapan berkas untuk pemberlakuan tatap muka masih berjalan seperti biasa.
”Tetap masuk. Sebab, rekomendasinya juga dari kepala Kemenag kemarin. Sudah ada sertifikat SLO dari Satgas Covid-19. Izin dari wali kota dan Kanwil Kemenag Jatim juga sudah. Sehingga, sementara ini, khusus madrasah masih penerapan pembelajaran tatap muka,” jelas Kasi Pendididkan Madrasah (Pendma) Kemenag Kota Mojokerto Pipin Sugianto, Selasa (25/5).
Dikatakan Pipin, penerapan tatap muka hingga saat ini masih dilakukan secara terbatas. Jumlah siswa per kelas hanya diisi separonya. Sejak Senin (24/5) lalu seluruh madrasah di Kota Mojokerto masih menggelar pembelajaran secara langsung seperti biasa.
Meski begitu, lanjut dia, Kemenag kota tidak melarang jika ada madrasah yang memilih belajar daring lagi. Tergantung keputusan dari masing-masing madrasah dalam mengambil kebijakan tersebut. ”Sebetulnya kalau pendidikan, asal sudah menerapkan prokes kan masuk pun sudah sesuai dengan aturan SKB 4 Menteri,” beber dia.
Pipin menambahkan, hingga saat ini pemberlakuan tatap muka masih berlaku di jenjang MI hingga MA saja. Sedangkan, RA belum dipebolehkan. Sementara ini, lanjut dia, pemberlakuan tatap muka di tahun jaran baru masih belum bisa dipastikan. Lantaran menunggu dari perkembangan status zona Kota Mojokerto.
Dia menegaskan, kegiatan PTM ini masih akan bertahap. Sedianya, dalam waktu dua sampai empat bulan berjalan jika dimungkinkan tanpa ada kendala maka kapasitas siswa akan bertambah. ”Mungkin kalau lancar, nanti bertahap yang semula 50 persen bisa naik ke 75 persen, bahkan bisa 100 persen. Lihat perkembangan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda 2 Riha Mustofa mengatakan sejak Senin (24/5) lalu memilih kembali daring. Sehingga, sampai dengan saat ini tak ada kegiatan belajar mengajar di area madrasah tersebut.
Dia mengaku hal itu merupakan keputusan dari sekolah sendiri untuk mengadakan pembelajaran secara online lagi. ”Kita ikut aturan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, baru nanti rencananya mulai PTM lagi, tanggal 2 mendatang. Sebab, anak-anak mau UAS,” tandasnya. (oce/ris)