27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Dampak Pandemi, Banyak Proyek di Kota yang Terhambat

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) rupanya berdampak terhadap lambatnya proyet fisik di Kota Mojokerto. Pasalnya, dari 100 paket lebih proyek kota di tahun 2020 ini, baru selusin paket yang telah diajukan ke tahap lelang.

Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakot Mojokerto Nara Nupiksaning Utama, mengatakan, masa darurat Covid-19 memang cukup berdampak terhadap progres proyek di Kota Mojokerto.

Pasalnya, sejumlah paket yang telah direncanakan terpaksa harus dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19. Khususnya, paket proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang seluruhnya harus ditangguhkan.

Menurut Nara, beberapa paket DAK yang sebenarnya telah disodorkan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). ”Tapi semua kami kembalikan lagi, karena ada aturan dari pusat yang menggeser DAK untuk penanganan Covid-19 itu,” paparnya.

Satu-satunya proyek DAK yang masih tetap dilanjutkan adalah pemeliharaan Jalan Raya Watudakon. Pasalnya, paket senilai Rp 1,8 miliar itu telah diajukan melalui lelang dini sejak Desember 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga :  Bupati Mojokerto Ikfina Targetkan Remaja Putri Bebas Anemia

Bahkan, proyek tersebut saat ini telah ikat kontrak dengan CV Luthfiana Sukses Makmur, selaku pemenang lelang. ”Tender sudah selesai dan sekarang sudah ikat kontrak. Maka, prosesnya tetap berjalan terus,” ujarnya.

Selain pemeliharaan Jalan Watudakon, total ada 12 paket proyek yang telah masuk ke unit layanan pengadaan (ULP). Dari selusin proyek tersebut, 1 paket telah selesai tender, 5 masih tahap evaluasi penawaran, 2 tender gagal, serta 4 masih dilakukan kaji ulang. Paket dengan nominal terbesar adalah proyek revitalisasi Pemandian Sekarsari.

Wisata kolam renang legendaris di Kota Onde-Onde itu dirombak dengan konsep modern ini mendapat kucuran anggaran Rp 10,5 miliar. Dokumen pengajuan lelang yang diterima 17 April lalu itu kini masih proses kaji ulang.

Baca Juga :  Karyawan Pastikan Api Hanya Lalap Blower Pabrik Gitar

Selain itu, dua paket lainnya yang mendapat alokasi cukup besar adalah renovasi Pendapa Praja Wijaya serta Pendapa Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto. Masing-masing digelontor Rp 5,8 miliar dan Rp 8,6 miliar yang bersumber dari dana APBD.

”Dari dana kelurahan juga tetap jalan, sudah ada dua paket dari kelurahan awal bulan lalu,” terangnya. Kendati demikian, imbuh Nara, memasuki pekan terakhir April ini, jumlah dokumen lelang yang disorong ke ULP termasuk terbilang minim.

Pasalnya, berdasarkan rencana umum pengadaan (RUP), jumlah paket proyek tender di Kota Mojokerto mencapai 100 lebih. Selain harus ditangguhkan, beberapa pejabat pembuat komitmen (PPK) masih memilih menunggu kepastian terkait pandemi Covid-19.

Mengingat, sejumlah paket terancam kembali dialihkan untuk kebutuhan percepatan penanganan virus korona. ”Karena tidak menutup kemungkinan ada lagi pergeseran yang diambil dari proyek yang diniai tidak mendesak,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/