MOJOKERTO – Banjir bandang Jumat (1/18) lalu memutus salah satu jembatan di wilayah Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Imbasnya, jembatan yang menjadi penghubung antara Dusun Tambaksuruh, Desa Kertosari dengan Dusun Sukorejo, Desa Kepuharum, itu terpaksa belum bisa dilewati hingga saat ini. Baik itu dilewati kendaraan maupun pejalan kaki.
Menurut salah Samu’ah, 54, warga setempat, jembatan tersebut menjadi akses pelajar SMPN 3 Kutorejo ke sekolah. Hal itu lantaran jarak terdekat untuk kawasan Kutorejo terutama di Desa Kertosari lewat jalur itu. ’’Banyak. Biasanya anak-anak sekolah lewat sini,’’ katanya.
Imbasnya, para pelajar saat ini harus memutar lewat jalur lain. Yakni, lewat jalur selatan, Desa Sumberejo. Atau melewat jalur utara, jalan raya depan Kecamatan Kutorejo. ’’Ya jaraknya lebih jauh,’’ katanya.
Selain akses pelajar, jembatan ini juga menjadi akses warga yang hendak ke Pasar Dlanggu. ’’Warga kalau mau ke Pasar Dlanggu juga biasanya lewat jalur minim,’’ kata Karnadi, 45, warga lainnya. Menurutnya, kalaupun warga tetap ingin melewati jalur ini dengan jalan kaki, mereka harus turun ke sungai. Lalu menyeberang menuju dusun tetangga.
Sementara itu, Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Hendri Surya, mengungkapkan, kerusakan jembatan akibat diterjang banjir bandang sudah diusulkan penanganan darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.
’’Dari hasil rapat koordinasi seluruh pihak terkait, (sudah) diplotkan anggaran tanggap darurat,’’ katanya. Menyusul, status jembatan itu adalah jembatan desa. Sehingga tidak menjadi kewenangan Dinas PUPR. (sad)