MOJOKERTO – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur (Jatim) melakukan perubahan jadwal pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Ujian yang menerapkan sistem berbasis komputer dan smartphone (BKS) itu mundur dari jadwal sebelumnya.
Kasi SMA/SMK Cabang Dispendik Provinsi Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto Muhammad Suwanto, menjelaskan, perubahan jadwal tersebut setelah pihaknya menerima surat edaran (SE) dari Dispendik Jatim.
Penyebab mundurnya pelaksanaan dikarenakan berbenturan dengan gladi bersih atau simulasi tahap akhir ujian nasional berbasis komputer (UNBK). ”Karena jadwalnya ada yang bersamaan, maka urutan jadwal USBN harus dilakukan pergeseran,” terangnya kemarin.
Dia mengatakan, perubahan dilakukan untuk jadwal pelaksanaan USBN SMA maupun SMK. Sedianya, pelaksanaan USBN SMA dan SMK dijadwalkan bersamaan selama delapan hari. Dimulai tanggal 4-6 Maret, kemudian dilanjutkan pada 11-15 Maret. ”Sementara jadwal gladi bersih UNBK SMA pada 11 dan 12 Maret,” terangnya.
Sehingga, Dispendik Jatim melakukan perombakan jadwal. Suwanto mengatakan, USBN BKS SMA tetap dimulai 4-6 Maret. Namun, perubahan jadwal ada pada mata pelajaran fisika (IPA), ekonomi (IPS), bahasa asing (bahasa), dan tekonologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sedianya dilakukan 11 Maret, harus mundur dua hari menjadi 13 Maret.
Begitu juga dengan mapel biologi (IPA), sosiologi (IPS), antropologi (bahasa), dan seni budaya juga harus bergeser dari tanggal 12 menjadi 14 Maret. Sementara itu, jadwal 13 dan 14 Maret masing-masing berpindah menjadi 18 dan 19 Maret. Sedangkan untuk USBN SMK juga mengalami perubahan. Pasalnya, gladi bersih jenjang SMK juga berbenturan. Dengan demikian, jadwalnya diundur satu hari berikutnya.
Tepatnya mulai tanggal 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15, dan 18 Maret. Dalam sehari, peserta akan dihadapkan dengan dua mata ujian. Suwanto menambahkan, gladi bersih UNBK merupakan simulasi tahap akhir yang dilakukan serentak oleh SMA/SMK. Kegiatan itu dilakukan untuk menguji kesiapan akhir peserta sekaligus sarana prasarana (sarpras) sekolah. Untuk saat ini, sekolah baru melakukan satu kali simulasi pada beberapa waktu lalu.
”Simulasi USBN dilakukan tiga kali, yang terakhkir harus wajib diikuti semua peserta,” tandasnya. Dia menegaskan, cabang dispendik baru menerima SE terkait perubahan jadwal pada 22 Januari. Pihaknya mengaku akan segera menyampaikan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait perombakan pelaksanaan USBN SMA/SMK. ”Secepatnya kita buatkan surat untuk diinformasikan ke sekolah-sekolah,” pungkasnya.