MOJOKERTO – Kerusakan jalan di sepanjang Jalan Raya Bypass Mojokerto kondisinya makin mengkhawatirkan. Hampir setiap minggu ada dua kecelakaan di jalan berstatus trans nasional tersebut.
Tidak hanya berakibat korban mengalami luka-luka, kerusakan jalan dengan kontur lubang menganga menyebabkan velg motor bengkok dan retak. ’’Sudah lama terjadi kerusakan jalan ini,’’ ungkap Husnan, salah satu bengkel di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, kemarin.
Menurutnya, kerusakan jalan terbilang cukup parah. Selain bergelombang, jalan antarkota antarprovinsi ini banyak terdapat lubang menganga. Kedalamannya pun bervariasi. Mulai 5 cm hingga 15 cm. Pun demikian dengan diameter lubang hingga mencapai 1 meter.
Secara otomatis, kondisi ini sangat mengancam pengguna jalan. Utamanya pengendara sepeda motor. Terbukti, hampir setiap minggu ada pengendara mengalami kecelakaan akibat kerusakan infrastruktur jalan tersebut. ’’Setiap minggu, jika di rata-rata ada sampai dua kecelakaan,’’ katanya.
Terakhir, kecelakaan akibat lubang jalan menganga dialami petugas kepolisian pada Rabu (23/1) lalu. Dia mengendarai motor Yamaha Jupiter. Polisi berdinas di Mapolsek Sooko itu pun tersungkur. Setelah sekitar pukul 09.00 WIB dia yang melaju dari arah timur atau Surabaya menuju Jombang tidak mengetahui ada lubang menganga di bahu jalan.
Sepeda motornya terperosok ke lubang di Jalan Raya Bypass, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri. Beruntung, kecelakaan yang yang sudah sekian kalinya ini tidak menyebabkan korban jiwa. Ia hanya mengalami luka-luka. ’’Alhamdulillah, pak polisinya tidak sampai luka parah. Hanya mengalami luka ringan. Motornya juga hanya lecet-lecet,’’ terangnya.
Tak hanya itu, lubang jalan juga rentan mengakibatkan ban bocor. Termasuk ban kendaraan truk berat yang membawa muatan. ’’Malah ada juga yang sampai velg motornya bengkok dan retak,’’ imbuhnya.
Iwan Wibisono, tukang bengkel yang biasa mangkal di Jalan Raya Bypass, Desa Jampirogo, menambahkan, kerusakan jalan di sepanjang jalan bypass mengakibatkan motor pengendara banyak yang masuk bengkel. Baik karena ban bocor atau masalah lainnya. ’’Khususnya pada hari Sabtu, banyak yang celaka,’’ tuturnya.
Sebenarnya, lubang di sepanjang jalan raya bypass sebelumnya sudah pernah diperbaiki. Namun, hal itu sebatas tambal sulam. Apalagi, di musim penghujan sekarang ini. Tak heran, jika pagi ditambal, sore harinya aspal sudah mengelupas lagi.
’’Begitu seterusnya,’’ tegas warga asal Mojoagung, Jombang itu. Tentu hal itu sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Khususnya saat malam hari. Penerangan jalan umum (PJU) yang tak maksimal membuat pengendara tidak mengetahui ada jalan berlubang.
’’Belum lagi saat diguyur hujan. Lubang di tengah jalan itu juga tidak terlihat karena tergenang air,’’ tandasnya.