MOJOKERTO – Situs sumur tua diperkirakan peninggalan Kerajaan Majapahit di Dusun/Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, kondisinya cukup memprihatinkan.
Pantauan Jawa Pos Radar Mojokerto Jumat (23/11), sumur yang tingginya diperkirakan mencapai 3 meter dan berdiamter 1 meter tersebut ditemukan dua tahun lalu.
Batu bata merahnya sudah retak-retak dan atasnya ditumbuhi tumbuhan dan ilalang. Mahfud, 40, salah satu warga mengatakan, dia menduga situs sumur tersebut adalah peninggalan Kerajaan Majapahit.
Kata Mahfud, sumur ini pertama kali ditemukan warga saat sedang menggali pasir. Dengan tidak sengaja dia menemukan situs sumur tersebut. Bahkan, lanjut Mahfud, dulu sebelum ditemukan, tanahnya masih lebih tinggi dari temuan situs sumur tersebut.
”Tanahnya kan memang dibuat orang bikin batu. Jadi setelah digali kok ada batu merah yang melingkar. Ternyata setelah digali lebih dalam, itu berupa sumur tua,’’ katanya.
Usman, 50 warga lainnya menambahkan, oleh warga sumur tersebut dipercaya sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit. Pasalnya, dari batu batanya terlihat bukan seperti batu merah cetakan biasa.
Ukurannya lebih besar dan kuat ketimbang batu merah sekarang. ”Bentuknya juga agak lebih besar,’’ terangnya. Kini banyak masyarakat dari luar Mojokerto yang berkunjung untuk sekadar melihat sumur tersebut.
”Kemarin juga banyak mahasiswa dari Surabaya datang ke sini,’’ paparnya. Namun sayang, kata Usman, hingga kini belum ada pihak terkait yang melakukan penelitian dan pemeliharaan.
”Eman saja, ini kan unik. Juga peninggalan sejarah. Kalau kena hujan deras sumur bisa rubuh,’’ tandasnya. (ras)