31 C
Mojokerto
Monday, June 5, 2023

Fenomena Mbediding Rentan Penyakit, Imbangi Olahraga Ringan

MBEDIDING merupakan istilah untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok. Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi. Sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat. Walhasil, kondisi ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang dan membuatnya lebih rentan terhadap beberapa penyakit.

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis paru di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dr Andi Wijayanto, Sp.P. Menurutnya, perubahan cuaca bisa mempengaruhi daya tahan tubuh. Terlebih, apabila tubuh dalam kondisi kelelahan akibat aktivitas yang berlebih.

Dia menerangkan, selama fenomena mbediding terjadi, berbagai penyakit seringkali muncul akibat cuaca dingin. Terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan atau mudah alergi. Pergantian cuaca menyebabkan virus lebih mudah menyerang tubuh yang rentan terkena penyakit.

Baca Juga :  Diskominfo Kabupaten Mojokerto Raih The Best Goverment Public Relation

’’Mulai dari gatal-gatal,batuk pilek, biasanya memang menjadi penyakit paling banyak terjadi selama fenomena mbediding ini. Karena virus lebih suka cuaca dingin sehingga penularannya lebih mudah,’’ ujarnya.

Selain gatal-gatal, penyakit flu dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau asma juga kerap terjadi selama fenomena mbediding. Andi tak memungkiri, selama fenomena mbediding berlangsung, banyak pasien yang mengeluhkan penyakit yang berkaitan dengan pernafasan.

’’Udara dingin cenderung membuat saluran pernapasan menjadi kering. Kondisi saluran napas yang kering rentan membuat partikel-partikel asing dari udara yang kotor atau polusi menempel di saluran napas sehingga menjadi faktor risiko infeksi saluran napas dengan gejala demam, pusing, hidung mampet, dan batuk-batuk, bahkan bisa sampai sesak juga,’’ katanya.

Baca Juga :  Menko PMK Muhadjir Sebut Angka Kecelakaan Saat Mudik Turun Drastis

Untuk mengantisipasi imunitas tubuh menurun, Andi menyampaikan beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk bertahan di tengah cuaca dingin ini. Mulai dari penerapan perilaku pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Selain itu, wajib rutin berolah raga secara teratur meskipun hanya olah raga ringan.

Kemudian berusaha menjaga jam tidur yang normal yakni 6-8 jam dan harus diimbangi dengan menjaga asupan makanan bergizi. ’’Yang tak kalah penting, harus tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Sebab, pandemi belum berakhir menjadi endemi. Yang belum dapat vaksin booster juga wajib segera dilakukan, untuk menjaga kekebalan tubuh kita di tengah wabah Covid-19,’’ pungkasnya. (oce/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/