KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Warga lingkungan Kauman gg 7, Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto butuh pemasangan cermin cembung di sejumlah titik tikungan. Selain karena arus lalu lintas ramai, keberadaannya dianggap penting untuk mengantisipasi kecelakaan.
Salah seorang warga mengatakan, pemasangan cermin cembung di tiap tikungan yang ada di Lingkungan Kauman memang cukup mendesak. Sebab, arus lalu lintas yang rami menjadikan rawan kecelakaan. Khususnya di Gang 7, jalanan yang kerap jadi jalur alternatif pengendara dari jalan Brawijaya menuju Alun-Alun dan sebaliknya. ’’Setiap hari, arus lalu lintas juga ramai, pengendara juga sering tancap gas,’’ ungkap Muslim.
Tak urung, kondisi itu juga cukup berbahaya bagi pengendara yang hendak keluar gang. Sehingga hemat dia, sebagai antisipasi warga berharap ada pemasangan kaca cembung di penghujung gang yang menghubungkan dengan jalan KH. Hasyim Ashari. Termasuk di sejumlah simpang empat di dalam gang. ’’Sederhananya, pengendara bisa lebih waspada jika mau melintas. Jangan sampai terjadi adu moncong atau semacamnya, itu kita hindari,’’ katanya.
Lurah Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon Bagiyo Utomo mengatakan, sejumlah titik tikungan di Lingkungan Kauman sudah jadi atensi untuk dilakukan pemasangan cermin cembung sesuai permintaan warga. Bahkan usulan ini juga sudah diakomodir dalam musrenbang oleh pemerintah atau masuk bagian dari pengadaan Dinas Perhubungan. ’’Memang cermin cembung di tikungan ini dibutuhkan masyarakat untuk menghindari terjadinya kecelakaan di gang lingkungan,’’ ungkapnya.
Menurutnya, cermin tikung memang cukup efektif untuk menekan kecelakaan. Sehingga, dengan keberadaan cermin cembung nantinya, pengendara dari arah berlawanan bisa saling tahu dan antisipasi. Sesuai perhitungan ada empat titik yang diajukan. Di antaranya, Kauman Gg 7 sebanyak dua titik, yakni pertigaan kauman Gg- KH. Hasyim Ashari dan perempatan Gg 7-Kauman Gg 10.
Sedangkan dua titik lainnya disebar di dalam Gg. Keempat titiknya tersebut dianggarkan Rp 50 juta. ’’Usulan itu untuk pengadaan tahun depan, tapi bisa juga direalisasikan tahun ini sesuai kekuatan anggaran di OPD pengampu,’’ tegasnya. (ori/fen)