PENDAFTARAN Pemilihan Dai Ramadan (Pildarama) 2022 belum dibuka. Namun, antusiasme calon peserta cukup tinggi. Sejumlah pelajar tingkat SMP/MTs se-Kabupaten dan Kota Mojokerto mulai menyiapkan diri mengikuti ajang dalam memperebutkan Piala Radar Mojokerto tersebut.
Tak sekadar mengumpulkan materi, sejumlah pelajar juga mulai memproduksi konten video dakwah terbaiknya. Mulai penguasaan materi, kreativitas, dan keberanian yang menjadi kunci penilaian dewan juri dalam menentukan siapa calon dai terbaik se-Mojokerto raya tersebut.
Manajer event Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM), Arief Hikmawan mengatakan, dalam proses seleksinya nanti, dewan juri independen akan meneliti satu persatu video peserta yang ditayangkan di akun Youtube Radar Mojokerto Channel.
Dalam penilaiannya, dewan juri menekankan tiga indikator sebagai pendakwah terbaik. Seperti, pemilihan dan penguasaan materi ceramah dengan menyesuaikan situasi dan kondisi terkini atau up to date. Lalu berani dan tegas dalam menyampaikan isi ceramah yang baik kepada masyarakat luas.
Kemudian, yang terakhir dan tak kalah penting adalah kreativitas dan inovatif dalam menyampaikan materi dakwah melalui video. Tiga hal inilah yang wajib ditekankan calon peserta agar bisa terpilih sebagai dai terbaik di bumi majapahit. ’’Menguasai materi dan berani dalam menyampaikan isi ceramah itu pasti. Dan yang tak kalah penting adalah kreatif agar menarik perhatian masyarakat luas,’’ tandasnya. Panitia membebaskan peserta memakai properti atau asesoris sebagai media dakwah.
Yang paling ditekankan justru isi materi yang tidak boleh mengandung unsur politik, SARA, atau berbenturan dengan norma agama maupun dasar negara. Untuk teknis produksi video, panitia hanya menekankan berbentuk landscape, format MP4, dan berukuran 1080p x 720p. ’’Kami membebaskan peserta memakai pernak-pernik atau aksesori sebagai pendukung pembuatan video dakwah asalkan tidak menyalahi aturan,’’ ujarnya. Pildarama bakal dihelat dalam dua versi, yakni secara virtual dan tatap muka.
Peserta bisa mendaftar dan mengirimkan video dakwahnya mulai 2-9 April. Kemudian diseleksi dan ditayangkan di media digital selama tiga hari, mulai 10-13 April sebelum dipilih 10 peserta terbaik oleh dewan juri independen.
Mereka yang terpilih kembali menjalani seleksi dengan berdakwah secara tatap muka di hadapan juri di kantor JPRM untuk menentukan lima terbaik yang berhak tampil di grand final sekaligus Buka Bersama Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, tanggal 25 April. Acara puncaknya nanti, satu peserta terbaik bakal diumumkan sekaligus tampil berdakwah sebagai dai terbaik se-Mojokerto. (far/ron)