SOOKO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Hujan disertai angin kencang di Dusun/Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mengakibatkan satu keluarga celaka.
Hantaman angin ini mengakibatkan tembok rumah dan menimpa satu keluarga, terdiri atas nenek, ibu, dan anak. Bahkan, satu di antaranya, Santi, dikabarkan tewas. Para korban harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Dian Husada Mojokerto. Rata-rata korban mengalami luka parah pasca tertimpa bangunan tembok rumah.
Peristiwa ini terjadi pukul 14.30. Tidak ada yang mengetahui persis seperti apa kejadiannya. Namun, di tengah hujan deras yang mengguyur desa setempat, tetangga korban tiba-tiba dikejutkan dengan suara gemuruh yang bersumber dari rumah korban. ’’Saya sempat dengar suara brak. Tapi karena hujan, dan punya anak kecil tidak berani keluar rumah,’’ ungkap Erfa Chorida, tetangga korban.
Musibah itu langsung menarik perhatian warga setempat. Mereka langsung mendekat untuk memastikan kondisi para korban. Setidaknya tiga orang terdiri dari nenek, ibu, dan anaknya tertimpa reruntuhan tembok kamar rumah. Untuk pertolongan pertama, ketiga korban langsung dievakuasi ke RS Dian Husada Mojokerto, di Jalan Raya Brangkal. ’’Kondisi ibunya (Santi, Red) meninggal dunia. Anaknya yang kecil mengalami luka sobek di kepala. Untuk mbahnya (nenek, Red) patah kakinya. Tadi (kemarin, Red) empat dibopong,’’ terangnya.
Warga menyebutkan, diduga tembok rumah yang dihuni oleh empat orang ini ambruk karena tak mampu menahan terpaan anginyang disertai hujan deras. ’’Untuk suaminya (tidak di rumah), kan pelayaran,’’ paparnya.
Dia mengaku warga sekitar tidak begitu kenal dengan para korban. Sebab, keluarga korban tercatat sebagai warga pendatang. Bahkan, karena tak ada keluarga lain warga masih menunggu sedianya korban meninggal akan dimakamkan dimana.
’’Informasi awal, mereka ini KTP-nya masih Surabaya. Kemungkinan tidak dimakamkan di sini,’’ imbuh warga lainnya. Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Sooko Ipda Wahib mengaku belum mengetahui peristiwa yang menimpa tiga orang dalam satu keluarga tersebut. ’’Secepaatnya akan kami cek dulu,’’ tegas Wahib.