25.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

Saluran Air Modongan di Kabupaten Mojokerto Bakal Dinormalisasi

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Afvour Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto bakal dinormalisasi tahun ini. Pasalnya, saluran drainase tersebut tak lagi mampu menampung debit air tinggi hingga mengakibatkan banjir Rabu (22/3).

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto Rois Arif Budiman mengungkapkan, banjir yang melanda Desa Modongan disebabkan karena faktor besarnya debit air yang dipucu curah hujan tinggi. Di sisi lain, kapasitas afvour Modongan terbatas hingga mengakibatkan air meluap ke jalan dan pemukiman. ’’Jadi bukan karena sumbatan sehingga meluber, tapi murni karena curah hujan tinggi dan debit airnya besar,’’ paparnya.

Menurunnya daya tampung air tersebut disebabkan karena pendangkalan. Karena itu, sebut Rois, sepanjang afvour Modongan tahun ini telah dimasukkan menjadi salah satu titik yang akan disentuh normalisasi oleh Dinas PU SDA Provinsi Jatim. ’’Tahun lalu sebenarnya sudah dinormalisasi, cuma memang belum semuanya. Sehingga tahun ini dilanjut lagi dari provinsi,’’ paparnya.

Baca Juga :  Takar Kemampuan Pebiliar Kota Mojokerto dengan Kompetisi

Pelaksanaan normalisasi sungai dilakukan mulai dari hulu di Candi Limo, Kecamatan Jatirejo. Kemudian dilanjutkan hingga saluran air di Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan. Sedangkan afvour Modongan menjadi titik terakhir karena termasuk aliran hilir.

Untuk mempercepat pelaksanaan, DPUPR Kabupaten Mojokerto juga menyiagakan alat berat untuk diterjunkan. ’’Alatnya provinsi kan tersebar, kadang terhambatnya di situ waktunya. Tapi kita bantu monitor kalau diperlukan nanti akan kita support,’’ paparnya.

Selain di Desa Modongan, banjir luapan juga terjadi di Desa Kembangsri dan Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro. Hingga sore kemarin, air dari Sungai Sumberwaru masih merendam hektaran lahan pertanian.

Rois menyebut, hujan deras yang mengguyur mulai dini hari hingga pagi kemarin memperparah kondisi tanggul sungai yang jebol Senin (21/3). ’’Akhirnya air masuk ke persawahan. Sempat juga masuk ke pemukiman, tapi sudah surut,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Universitas Narotama Surabaya, Gelar Baksos dan Penyuluhan Hukum

Pihaknya menyebut telah melakukan mitigasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Terdapat dua titik tanggul Sungai Sumberwaru yang jebol. Menurutnya, dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan darurat. ’’Nanti dipasang beronjong sama sandbag juga,’’ imbuh dia.

Dikatakan Rois, penanganan darurat tersebut dikerjakan bersamaan dengan penutupan tanggul jebol di titik lainnya. Masing-masing di Kecamatan Ngoro dua titik dan di Kecamatan Mojosari dua titik. ’’Semuanya bisa dilaksanakan bersamaan,’’ pungkasnya. (ram/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/