27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Kader Muda NU Asah Ilmu Karya Tulis dan Jurnalistik Berbasis Aswaja

MOJOKERTO – Berkembangnya informasi teknologi (IT) di zaman milenial saat ini menuntut kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Mojokerto untuk terus mendalami kemampuan ilmu di bidang karya tulis dan jurnalistik.

Sabtu (23/3) Lembaga Taklif wan Nasyr (LTN) PC NU Kabupaten Mojokerto menggelar ngaji jurnalistik tahun 2019. Kegiatan dipusatkan di aula Wisma NU Jalan RA Basuni Desa Japan, Kecamatan Sooko, ini diikuti 60 peserta dari perwakilan banom dan lembaga di bawah naungan NU.

”Ngaji jurnalistik ini baru pertama kali digelar LTN NU. Tujuannya, untuk mengembangkan minat dan bakat kader NU dalam bidang karya tulis dan ilmu jurnalistik,” ujar Ketua Panitia M. Lutfi Hermansyah. Panitia menghadirikan dua narasumber profesional berkompeten di bidangnya. Di antaranya, wartawan Kompas TV M. Syafiuddin, dan wartawan Jawa Pos Radar Mojokerto (JPRM) Moch. Chariris.

Baca Juga :  Dibatasi Mengakses 11 Aplikasi, Siapkan Tim Teknis, Antisipasi Kendala

”Ke depan dari ngaji jurnalistik ini peserta dapat mengembangkan karya tulis mereka dengan menerbitkan media di masing-masing lembaga dan banom,” imbuh Ketua LTN NU Kabupaten Mojokerto, Isnoe El-Kayyis.  Dalam kesempatan pertama, M. Syafiuddin menyampaikan materi seputar teknik penulisan berita yang baik dan benar. Peserta dikenalkan tentang bagaimana menciptakan sebuah karya berita sesuai kaidah jurnalistik.

Sedangkan Moch. Chariris menyajikan materi tentang bekal liputan bagi seorang wartawan. Redaktur Pelaksana (Redpel) JPRM ini menyampaikan, wartawan atau penulis harus memiliki ide dan gagasan kreatif. Agar karya tulis atau berita yang disajikan dapat menginspirasi dan mengedukasi para pembaca.

Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Mojokerto KH Abdul Adzim Alawy mengapresiasi ngaji jurnalistik yang digagas LTN NU ini. Dengan harapan, ke depan akan dapat membangkitkan semangat literasi dan ghirah kepenenulisan dalam diri kader NU. Utamanya di bidang sejarah dan keaswajaan (ahli sunnah wal jamaah).

Baca Juga :  Kemenag Pastikan Tidak Ada Penolakan Vaksin MR

”Meski tidak menjadi wartawan, setidaknya kader muda NU nantinya mampu menciptakan karya tulis yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca. Khususnya tentang nilai-nilai sejarah dan keaswajaan,” papar kiai asal Dusun Jetak, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini.

 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/