MOJOKERTO – Guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT) SMA/SMK di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Mojokerto boleh tersenyum lega.
Menyusul, nilai tunjangan yang dialokasikan Pemprov Jatim tahun ini bertambah menjadi Rp 8,8 miliar dari sebelumnya Rp 4,1 miliar. Hal ini tak lain karena mereka yang sebelumnya belum tercover tunjangan Rp 750 ribu per bulan bakal teralokasikan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) di Mojokerto Maryono, mengungkapkan, penambahan jumlah GTT tahun ini mencapai 267 orang dari sebelumnya hanya 201 orang. Sedangkan penambahan PTT mencapai 185 orang dari sebelumnya hanya 190 orang.
”Sehingga total PTT yang akan menerima tunjangan mencapai 375 orang. Sedangkan GTT mencapai 468 orang,” ujarnya kemarin. Dengan demikian, secara otomatis, anggaran yang disiapkan Pemprov Jatim juga bertambah.
Maryono merinci, sebelumnya anggaran tunjangan yang diberikan hanya sebesar 4,1 miliar. Namun, kini membengkak menjadi 8,8 miliar. ”Dengan demikian, per orang akan menerima tunjangan Rp 750 ribu per bulan,” tandasnya.
Untuk pencairan, lanjut Maryono, akan disampaikan langsung melalui rekening penerima dalam kurun waktu 14 bulan ke depan. ”Dan cabang pendidikan tidak sepeser pun memegang anggaran tersebut. Cairnya langsung dari pemprov ke masing-masing rekening penerima,’’ lanjutnya.
Dia menjelaskan, pemberian tunjangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja GTT/PTT di masing-masing lembaga atau sekolah tempat mereka ditugaskan. Dengan harapan, program pendidikan di Mojokerto akan semakin baik dan berkembang.
”Karena tujuan tunjangan ini pasti untuk hal yang baik. Selain kesejahteraan, juga menunjang kinerja para guru,’’ tandasnya. (ras)