Inventarisasi Paket Fisik yang Tuntas Perencanaan
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pemkot Mojokerto mulai membuka kesempatan lelang dini terhadap pengadaan barang dan jasa di tahun anggaran 2023 mendatang. Saat ini, paket proyek fisik yang telah tuntas perencanaan didorong untuk segera dilakukan tender.
Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengungkapkan, pemkot telah berancang-ancang mempersiapkan proses tender untuk tahun 2023. Khususnya terhadap proyek infrastruktur agar bisa diajukan untuk mengikuti lelang dini. ”Kita mengupayakan agar lelang bisa dilakukan lebih awal,” terangnya.
Karenanya, ungkap Gaguk, di pengujung tahun ini pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap paket proyek fisik yang telah merampungkan detail engineering design (DED) di 2022. Sehingga, paket dokumen bisa segera diajukan tender lebih cepat. ”Kita prioritaskan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sudah memiliki perencanaan teknis, itu yang akan didahulukan,” papar dia.
Di sisi lain, pemkot juga mengebut proses penetapan peraturan daerah APBD 2023. Gaguk menyebut, hasil evaluasi Pemprov Jatim terhadap draft regulasi tersebut juga telah dilakukan pembasahan dengan DPRD Kota Mojokerto.
Saat ini, payung hukum sebagai dasar untuk penganggaran di 2023 itu juga telah kembali dikirim ke Biro Hukum Pemprov Jatim sekaligus dimintakan nomor registrasi (noreg). Penetapan regulasi tersebut, kata dia, sebagai dasar untuk bisa mengakses Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) untuk proses lelang. ”Setelah noreg keluar, maka dari SIPD itu bisa kita tarik datanya ke SIRUP (sistem informasi rencana umum pengadaan) untuk kita lakukan proses pengadan barang dan jasa,” bebernya.
Gaguk menyebutkan, percepatan lelang telah dilakukan di tahun anggaran 2022. Dari total 80 paket tender tahun ini, puncak lelang terjadi di bulan Juni atau lebih cepat dua bulan dibanding 2021 yang terjadi di bulan September.
Di 2023 ini, Gaguk menargetkan puncak lelang bisa dipacu lebih cepat di periode akhir triwulan pertama hingga awal triwulan kedua. ”Jadi, lelang paling banyak bisa lebih maju di bulan Maret-April. Kita targetkan di bulan Agustus sudah tidak ada lelang, sudah selesai semua,” tambahnya.
Dengan percepatan lelang tersebut, imbuh Gaguk, untuk menghindari terjadinya pelaksanaan proyek yang tidak tuntas tepat waktu. Terlebih, masa kontraknya yang berakhir di pengujung tahun anggaran. ”Harapannya supaya kita tidak dihadapkan dengan waktu yang mepet. Sehingga kalau ada hal-hal yang di luar dari yang kita duga masih ada kesempatan,” pungkas dia. (ram/ron)