27.8 C
Mojokerto
Saturday, June 10, 2023

Dispendik Imbau Ortu Mendampingi

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten mengimbau para orang tua memberi izin dan mendampingi anak mereka ketika vaksinasi Covid-19. Itu mendukung capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun sehingga Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara total dapat terlaksana tahun ajaran mendatang.

Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto Zainul Arifin mengatakan tidak ada persyaratan izin tertulis dari orang tua untuk pelaksanaan vaksin. Namun pihaknya mengatakan semua orang tua diminta tetap mendorong anak mereka mengikuti imunisasi massal. Tentunya bagi mereka yang sudah memenuhi syarat untuk mendapat vaksinasi. ’’Ini untuk menciptakan kekebalan tubuh di lingkungan sekolah. Terutama kalangan TK B maupun SD,’’ kata dia.

Menurut dia, peran orang tua cukup besar dalam menjamin suksesnya vaksinasi anak. Dengan begitu, tingkat capaian vaksinasi dapat terpenuhi. Apabila telah mencapai target vaksinasi, kesempatan menggelar PTM total lebih terbuka. ’’Kita sudah koordinasikan ke K3S agar memberitahukan ke masing-masing wali murid untuk mendorong anak mereka divaksin. Karena, vaksin ini kan juga untuk menolerir potensi penularan, dengan harapan PTM nanti bisa dilakukan secara penuh,’’ ungkapnya, kemarin.

Baca Juga :  Ning Ita Sambangi Lansia Sebatang Kara

Dispendik mencatat, sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun mencapai 100.461 anak. Rincinya, tingkat TK B sejumlah 14.359 siswa sedang tingkat SD sejumlah 97.188 siswa. Pihaknya menargetkan vaksinasi anak rampung Januari mendatang. ’’Kalau sudah bisa terpenuhi semua vaksinnya, kita berharap ada kebijakan lain dari pusat terkait pelaksanaan PTM. Kita tunggu saja,’’ ujar mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto.

Terpisah, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Mojokerto Ida Parwati menuturkan peran orang tua dalam mendampingi anak usia 6-11 tahun saat vaksinasi sangat dibutuhkan. Terutama, saat tahapan skrining pada anak. Karena, orang tua lebih tahu detail riwayat kesehatan anak. Pendampingan ortu juga untuk mengantisipasi adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Baca Juga :  Pergerakan Tol Diprediksi Padat di Puncak Pergantian Tahun

’’Ya, kita juga sosialisasi. Kalau untuk anak usia 9-11 tahun masih mudahlah diajak skrining. Tapi, kalau yang usia 6-8 tahun ini, kalau bisa kita minta didampingi orang tua selama vaksin. Sebab, saat skrining-kan harus tahu benar-benar kondisi kesehatan anak tersebut termasuk riwayat penyakitnya,’’ jelasnya.

Kendati demikian, Ida menyebutkan sejauh ini belum ditemukan KIPI saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang digelar pada Jumat (17/12) lalu. Pihaknya menyebut, total cakupan vaksinasi anak di Kabupaten saat ini menyentuh 6,55 persen. Atau baru menyasar sebanyak 6.585 anak. ’’Libur semester nanti kita tetap jalan vaksinnya. Anak-anak tetap vaksin nanti sesuai jadwal dari puskesmas. Nah, yang rumah sakit disiagakan untuk menangani KIPI,’’ tandasnya. (oce/fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/