25.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

Kenaikan Harga Daging Ayam, Telur, dan Cabai Paling Tinggi

MOJOKERTO – Wawali Kota Achmad Rizal Zakaria bersama tim satgas pangan dan BBPOM Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan toko modern, Rabu (20/12).

Sidak dilakukan untuk mengetahui fluktuasi harga di pasaran menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019. Hasilnya, sejumlah kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan.

Sasaran pertama adalah Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto. Wawali bersama Ketua DPRD Kota Febriana Meldyawati, Kajari Kota Halila Rama Purnama, Kadisperindag Ruby Hartoyo, serta kepala dan staf OPD lainnya, dan petugas gabungan TNI-Polri mengecek langsung harga dengan mendatangi pedagang.

Rizal mengatakan, kebutuhan harga pokok di pasar masih fluktuatif. Untuk daging sapi, masih stabil pada kisaran Rp 105 ribu hingga Rp 115 ribu per kilogram (kg). Pun demikian dengan harga beras.

Untuk jenis IR 64 Rp 8.500 per kg, bengawan Rp 10.500 per kg, dan bramu Rp 12 ribu per kg. ”Harga beras masih stabil, stok juga relatif aman,” paparnya. Kendati demikian, sejumlah komoditas lainnya telah mulai mengalami kenaikan.

Seperti daging ayam misalnya. Dari semula Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu per kg, naik menjadi Rp 36 ribu hingga Rp 37 ribu per kg. Demikian juga dengan harga telur dari yang semula Rp 24 ribu, kini dibenderol menjadi Rp 35 ribu per kg.

Baca Juga :  Ada Keluhan, Langsung Di-Rapid Test

”Daging ayam (broiler) dan telur memang naik. Tapi, fluktuasi masih wajar. Sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2 ribu saja per kilogram,” paparnya. Begitu pula dengan harga cabai kecil yang kini menembus Rp 30 ribu per kg.

Sedangkan sebelumnya masih kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 26 ribu per kg. Menurutnya, penyebab kenaikan bukan karena terbatasnya persediaan, melainkan akibat faktor cuaca dan distribusi.

Pasalnya, di tingkat petani lokal telah melewati masa panen. Sehingga, pedagang mendapat stok dari luar kota. Seperti Probolinggo, Kediri, dan Malang. ”Karena harus mendatangkan dari luar kota. Sehingga membutuhkan tambahan transpor,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menilai kenaikan harga tersebut belum sampai memaksa pihaknya untuk mengambil kebijakan operasi pasar (OP). Rizal menambahkan, langkah OP akan diambil jika terdapat kelangkaan stok maupun terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Pihaknya juga bakal menjamin ketersediaan akan mencukupi hingga pergantian tahun 2019 mendatang. Dalam hal ini, pemkot akan melakukan berkoordinasi dengan Bulog untuk mengantisipasi menipisnya stok di pasaran.

Baca Juga :  Peduli Lingkungan, IKA PMII Cabang Mojokerto Tanam Pohon Pergerakan

”Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hasil temuan kita di lapangan,” pungkasnya. Sementara itu, Dwi Rianingsih, salah satu pedagang daging ayam broiler di Pasar Tanjung Anyar mengaku, jumlah permintaan pembeli mulai mengalami kenaikan.

Akan tetapi, kondisi itu juga dibarengi dengan naiknya harga dari tingkat agen.  ”Setiap hari naik Rp 500 per kg,” ujarnya. Dalam sehari, dari semula menjual 1,5 kuintal daging ayam, kini meningkat mejadi 2 kuintal.

Namun, hingga saat ini belum terjadi kesulitan untuk mendapatkan stok. Hanya saja, dirinya harus menunggu kiriman dari Kediri dan Malang. ”Menjelang Nataru memang selalu naik. Tapi, untuk stok barang tidak sampai kekurangan,” pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah harga yang mengalami kenaikan lainnya adalah komoditas sayuran. Antara lain tomat dari sebelumnya Rp 5 ribu per kg, kini menjadi Rp 6 ribu per kg.

Selain itu, wortel yang semula di kisaran Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu, kini melonjak menjadi Rp 15 ribu per kg. Sedangkan kentang dan buncis masih stabil pada harga Rp 14 ribu dan Rp 12 ribu per kg.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/