MOJOKERTO – Banyak cara memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satunya dengan tetap melestarikan budaya nenek moyang yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
Seperti warga di Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, saat menggelar budaya barakan Selasa (20/11). Pantauan Jawa Pos Radar Mojokerto, terlihat ratusan warga dari berusia lanjut hingga remaja mengikuti arak-arakan di sepanjang Jalan Raya Sumengko hingga lapangan Desa Gading sembari menaburkan bunga-bunga dan uang koin.
Tidak hanya itu. Mereka juga membawa sesajian berisi buah-buahan. Seperti durian, nanas, rambutan, dan kelengkeng berbentuk tumpeng berukuran raksasa. Di mata warga, tradisi barakan ini sudah ke delapan kalinya digelar. Acaranya terbilang unik.
Dimulai dari doa bersama, seperti membaca ayat-ayat suci Alquran dan membaca salawat. ”Ini sudah menjadi budaya warga Jatirejo. Sudah lama, dari nenek moyang. Kalau mau memperingati Maulid Nabi Muhammad ya seperti ini,’’ kata Suryono, 50, salah satu warga.
Acara kemudian dilanjutkan barakan gunungan. Yakni, saling merebutkan buah-bauhan yang sudah ada di tengah lapangan. ”Buah-buhannya memang campur. Ada rambutan, jagung, terong, durian, dan kacang hijau,’’ lanjutnya.
Selain memperingati Maulid Nabi, lanjut Suryono, acara ini juga dimaksudkan agar silaturahmi masyarakat tetap terjaga dan harmonis.