KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pembukaan area bermain anak-anak mendongkrak angka kunjungan Sunrise Mall hingga 500 persen. Tak mau tenggelam dalam euforia, pelonggaran bagi usia di bawah 12 tahun ini diimbangi dengan pengetatan protokol kesehatan (prokes). Selain menambah QR code, orang tua harus mencatat nomor telepon dan alamat guna kebutuhan tracing.
Chief Marketing Sunrise Mall Andiyanto Vino menyambut baik Kota Mojokerto turun ke level 1 dalam perpanjangan PPKM kali ini. Kini, jumlah pengunjung mal tak lagi dibatasi. Kegiatan mal dibuka dengan kapasitas maksimal 100 persen. Dalam Inmendagri Nomor 53 Tahun 2021, anak-anak di bawah usia 12 tahun juga diperbolehkan masuk dengan syarat didampingi orang tua.
Kebijakan yang berlaku sejak Selasa (19/10) itu membuat tingkat kunjungan mal meroket. Sebelumnya, rata-rata kunjungan hanya 2000 orang per hari. Kini jumlahnya meningkat hampir lima kali lipat. ’’Untuk traffic (pengunjung) kemarin (Selasa, Red), 9.000 an (orang),’’ katanya. Angka ini terus naik seiring hari libur kemarin. Jumlah pengunjung diperkirakan menyentuh angka sekitar 12 ribu orang.
Tren peningkatan kunjungan ini, diakuinya, tak lepas dari antusisme warga mengajak anak-anak masuk mal. Setidaknya, lima area bermain anak terpantau ramai. Begitu pula dengan restoran dan pintu masuk bioskop. Pihaknya menyikapi pelonggaran ini dengan menerapkan prokes secara ketat. Selain terus memaksimalkan yang sudah berjalan, penambahan QR code dipasang di pintu masuk area bermain anak-anak.
Tak hanya itu. Sesuai aturan, orang tua harus meninggalkan nomor telepon dan alamat. Catatan itu menjadi data tracing atau pelacakan terhadap pengunjung anak-anak yang sejatinya belum divaksin. ’’Sebagai upaya tracing seberapa banyak anak-anak masuk per tempat mainan per minggu. Karena (anak di bawah 12 tahun) belum bisa pakai PeduliLindungi, ya pemerintah tidak bisa ambil datanya,’’ jelas Vino.
Saat ini, lanjutnya, sektor ekonomi tengah berangsur menuju normal. Pihaknya berharap, pelonggaran tak membuat penerapan prokes menjadi lengah. Sehingga, tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 baru yang membuat kondisi kembali terpuruk. ’’Kami bersyukur dan mengapresiasi pemkot akhirnya bisa turun level. Momen pembukaan kembali permainan anak ini jangan sampai membuat penerapan prokes kendor,’’ terangnya. (adi/ron)