PROYEK infrastruktur jalan untuk mengatasi banjir di tiga ruas jalan, sudah masuk ke meja lelang. Di tiga lokasi itu, pemda mengalokasikan anggaran hingga Rp 29,9 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto mengatakan, selain infrastruktur jalan yang tersebar di 18 kecamatan, tahun ini, pemda juga fokus dalam mengatasi bencana musiman yang kerap melanda saat musim hujan. Yakni dengan mengembalikan fungsi drainase yang terjadi pendangkalan akibat sedimen. ’’Khusunya saluran irigasi di tiga ruas jalan yang menjadi sebab banjir. Bahkan, sudah menjadi langganan tiap musim hujan,’’ ungkapnya.
Tiga titik saluran irigasi di sejumlah ruas jalan itu, di antaranya sepanjang jalan Jetis-Kupang tepatnya di bawah tol Surabaya-Mojokerto. Di lokasi ini, tiap turun hujan, air selalu meluber di tengah jalan.
Akses warga di kawasan industri ini kerap tersendat. Bahkan, seringkali membuat kendaraan mogok akibat tingginya luberan ruas jalan tepatnya di bawah tol. Luapan air ini disebabkan pendangkalan irigasi. Posisi jalan raya cenderung lebih rendah dibanding tanggul irigasi. ’’Jadi, fokus kami bagaimana air (dari irigasi itu) tidak sampai meluber lagi ke jalan raya. Saat ini paket proyeknya sedang kami lelang,’’ tandasnya.
Sesui pantauan di laman http://lpse.mojokertokab.go.id/eproc4/lelang paket proyek pembangunan sistem drainase perkotaan dan lingkungan pembangunan saluran drainase Desa Parengan-Desa Jetis di digelontor Rp 9.409.590.188. Kini masuk tahapan upload dokumen penawaran.
Begitu juga dengan paket proyek pembangunan sistem drainase perkotaan pembangunan saluran drainase Jalan Pemuda, Kecamatan Mojosari juga tengah masuk lelang. Dengan pagu Rp 11.217.017.341 saat ini juga masuk tahapan upload dokumen penawaran. ’’Sifatnya kita cicil dulu. Untuk di jalan Pemuda mulai dari hilirnya dulu yang bermuara di Kali Sadar. Kita bangun drainase dan pompa biar tidak terjadi genangan yang lama. Karena elevasi di Sungai Sadar dan pembuangan dari drainase sama-sama tinggi, maka perlu pompa air,’’ papar Bambang.
Proyek ketiga adalah pembangunan pendestrian di sepanjang Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko. Tepatnya di simpang empat Sooko hingga mengarah ke selatan. Dengan pagu Rp 9.283.503.654. ’’Untuk pendestarian ini kita di jalan RA Basuni, saat ini juga terus kita sosialisasi pada warga yang terdampak,’’ ujarnya.