Diharapkan Jadi Trigger Ekonomi Masyarakat
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Semangat Wali Kota Ika Puspitasari membawa Kota Onde-Onde sebagai kota pariwisata berbasis budaya dan sejarah terus digenjot. Seperti saat peringatan Hari Air Sedunia yang dikemas melalui Mojotirto Festival. Event ini sekaligus menjadi tonggak dimulainya pembangunan Wisata Taman Bahari Mojopahit di kawasan Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, kemarin (20/3).
Ning Ita berharap, dibangunnya proyek strategis nasional bakal menjadi trigger ekonomi masyarakat Kota Mojokerto. Sekaligus menjadi pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mojopahit yang ada di Trowulan. ’’Selain bentuk syukur atas air yang melimpah yang diberikan Tuhan yang Maha Kuasa kepada masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya, Mojotirto Festival di tahun keempat ini juga jadi penanda peletakan batu pertama akan dibangunnya wisata Bahari Mojopahit,’’ ungkap Ning Ita.
Ditandai dengan penyerahan replika perahu Mojopahit secara simbolis, proyek strategis nasional di sekitar Sungai Ngotok atau jembatan Rejoto bakal dimulai. Melalui, prosesi Umbul Donga Tirta Amerta yang dilakukan Ning Ita bersama jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, diharapkan setiap pembangunan yang ditargetkan tuntas tahun ini dan tak ada kendala.
Tirta Amerta yang dilarung dalam prosesi ini diambil dari tujuh sumber mata air dari berbagai penjuru. Meliputi, sumber air Jolotundo, Sumur Upas Candi Kedaton, Situs Damarwulan, Situs Sitinggil, Sakti Gajahmada Jatirejo, Situs Tribuana Tunggadewi Klinterejo, dan sumber air Sumur Towo Kubur Panjang.
’’Semoga melalui umbul dungo Festival Mojotirto ini seluruh proses pembangunan sampai dibukanya pariwisata berbasis budaya dan sejarah ini benar-benar memberi dampak sebagai trigger untuk ekonomi masyarakat Kota Mojokerto. Khususnya ekonomi kerakyatan atau UMKM yang merupakan sektor penunjang PDRB yang terbesar di Kota Mojokerto ini,’’ tandasnya.
Dalam momentum ini, diharapkan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata. Sekaligus sebagai upaya pemda menjaga ekosistem pariwisata di Mojokerto yang merupakan pusat kerajaan Majapahit abad ke 13-14. Sehingga, tegas Ning Ita, pembangunan ini merupakan persembahan pemerintah untuk masyarakat Mojokerto agar yang dicita-citakan atas kebangkitan Mojopahit di era ini bisa kembali dibangkitkan.
Yakni dengan memanfaatkan potensi air yang berlimpah di Kota Mojokerto. ’’Di lahan seluas 6 hektare ditambah 2 hektare lahan aset BBWS Brantas akan dibangun berbagai pariwisata. Ada agrowisata petik jeruk hingga wisata kuliner di atas kapal Majapahit sepanjang 40 meter dengan view Sungai Ngotok,’’ paparnya.
Selain itu, masyarakat juga akan dimanjakan dengan wisata susur sungai dengan belasan kapal besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk untuk menunjang wisata ini. ’’Jadi dengan pembangunan Wisata Bahari Mojopahit yang dilakukan tahun ini, tentu akan menjadi tempat yang fantastis untuk destinasi wisata di Kota Mojokerto dengan menyuguhkan berbagai kuliner khas dari UMKM Kota Mojokerto,’’ tegasnya.
Ditempat ini pula, lanjut Ning Ita, bakal menjadi pusat literasi Majapahit secara digital. Termasuk dibangun pusat layanan terpadu untuk tempat kurasi produk-produk UMKM untuk kembangkan ekonomi kreatif di Kota Mojokerto. Harapan ke depan, wisata Bahari Mojopahit ini akan menjadi pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mojopahit yang ada di Trowulan. Sehingga ketika ada wisatawan yang datang dari berbagai daerah, nantinya bisa hadir di Mojokerto Raya dengan berbagai fasilitas pendukung yang sudah disediakan.
’’Kami berterima kasih kepada satuan pendidikan, budayawan, untuk bersama-sama mewujudkan terbangunnya wisata Bahari Mojopahit di Kota Mojokerto ini. Semoga tahun depan tidak hanya Mojotirto Festival, tapi kehadiran infrastruktur yang kita bangun juga mudah diakses wisatawan dari berbagai daerah, tanpa ribet menggunakan google map,’’ jelasnya. (ori/ron)