MOJOKERTO – Curah hujan yang meninggi menjelang Februari tahun ini menjadi hal yang harus diantisipasi. Pasalnya, intensitas hujan lebat berpotensi mendatangkan bencana banjir, banjir bandang dan longsor susulan.
Apalagi, sebelumnya banjir bandang dan longsor menyasar delapan kecamatan di Kabupaten Mojokerto pada Jumat malam (18/1). Banjir bandang dan longsor tersebut berimbas ke permukiman warga, akses jalan, dan arus sungai. Permukiman warga banyak dipenuhi lumpur. Baik di dalam rumah maupun di jalan-jalan dusun.
Bahkan, sejumlah rumah warga beserta harta benda ikut hanyut tersapu banjir hingga tak tersisa. Dua titik akses jalan sempat terganggu karena tertutup material berupa batu, dan kayu yang terbawa arus banjir dari atas. Beberapa titik di pintu dan jembatan sungai ikut tersumbat. Material berupa ranting pohon, sampah, dan beberapa benda lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mochamad Zaini, mengungkapkan, curah hujan yang tinggi dinilai berpengaruh terhadap bencana susulan. “Kita tetap harus waspada bencana susulan,” katanya.
Dampak dari bencana yang terjadi Jumat malam sudah mulai teratasi. Rumah warga dan jalan-jalan yang dipenuhi lumpur telah dilakukan pembersihan. Di Dusun Bulu, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, pihaknya juga mengerahkan beberapa unit mobil PMK.
Material batu yang menutup akses jalan juga sudah dibersihkan. Selain itu, bantuan-bantuan dari berbagai pihak terhadap warga yang terdampak juga mulai digelontorkan. “Untuk sementara ini sudah berangsur-angsur membaik. Kita hanya perlu tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi,” tandasnya.
Mengingat, bencana tersebut menyasar banyak kecamatan, pihaknya membagi tim penanggulangan. Artinya, beberapa pihak BPBD turut disebar di masing-masing wilayah. Termasuk para relawan. Akses jalan dan jembatan juga terdampak. Zaini menambahkan, meski sementara tidak ada korban jiwa dan kondisi lokasi terdampak sudah berangsur membaik, namun pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan PUPR Kabupaten Mojokerto, Hendri Surya, mengungkapkan, ada dua akses jalan yang terdampak. “Ruas jalan Tanjungkenongo-Jatijejer berlokasi di sekitar Gua Gembyang sudah teratasi. Kedua, ruas jalan Ngoro-Balekambang masuk wilayah Balekambang. Itu juga sudah teratasi,” katanya.
Di Desa Wotanmasjedong, Kecamatan Ngoro, pihaknya bersama BPBD, warga, dan relawan membuka sungai dan jembatan yang tersumbat. Alat berat berupa eskavator milik PUPR diterjunkan untuk membersihkan material longsor di kawasan tersebut. Selain akses jalan, dam juga terdampak sampah yang menyumpal di pintu sungai. “Dam Pudaksari tadi (kemarin, Red)) masih proses pembersihan. Sudah terbuka dua pintu, tapi belum sepenuhnya tuntas. Besok (hari ini, Red) dilanjut lagi,” katanya.
Hendri menambahkan untuk wilayah Kecamatan Kutorejo juga sama. Rata-rata PUPR membuka jembatan dari sampah. Ada tiga titik jembatan yang dibersihkan. “Alhamdulillah sudah teratasi,” ungkapnya. (sad)