KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Harga cabai merah di pasar tradisional melambung hampir dua kali lipat. Di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, misalnya. Harga grosir cabai merah ini menyentuh Rp 19 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 10 ribu per kg.
Suwarso, pedagang cabai di Pasar Tanjung Anyar menyebutkan, melonjaknya harga cabai merah ini terjadi sejak dua minggu terakhir. ”Sudah sekitar dua minggu terakhir ini harganya terus naik,” terang Warso, Senin (19/10).
Selama ini pihaknya mendapatkan suplai cabai dari Jombang, Nganjuk, hingga Blitar. Pedagang asal Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Di hari biasa ia mampu menjual sekitar 2 kuintal cabai merah setiap hari. Namun, akhir-akhir ini penjualannya menurun drastis. Bahkan, kini tiap harinya menyisakan sekitar hingga 20 kg cabai merah.
Dengan demikian, dia terpaksa menjual dengan harga yang murah ”Kalau masih tidak laku ya dijemur,” ujarnya.
Diduga, hal tersebut dipicu akibat pandemi Covid-19. Sebab, Warso mengaku sebelum masa pandemi pihaknya mampu meraup omzet sekitar Rp 10 juta per hari. Kini, dia hanya mengantongi Rp 5 juta per hari. Mulanya, ia mampu menjual 1 ton cabai merah dan cabai rawit. Namun, saa ini hanya mampu menjual 5 kuintal cabai. ”Sekarang pembeli (cabai merah) menurun. Kira-kira total pendapatan kita akhir-akhir ini menurun 50 persen,” paparnya.
Selama ini dia biasa melayani permintaan cabai dari beberapa pasar di luar kota. Antara lain Pasar Balongpanggang, Benjeng, Kabupaten Gresik; Mantup, Kabupaten Lamongan, hingga Mojoagung, Kabupaten Jombang. Sementara itu, cabai rawit sempat mengalami naik turun harga dalam seminggu terakhir. Namun, Senin (19/10) harga cabai rawit Rp 10 ribu per kg. ”Seminggu ini naik turun, dari Rp 8 ribu sampai akhirnya Rp 10 ribu per kg,” terang Warso.
Dia juga melayani pedagang eceran dengan minimal pembelian 20 kg. Untuk harga cabai merah di pedagang eceran Rp 25 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit dijual Rp 13 ribu per kg. ”Kalau penjual partai (grosir, Red) seperti kami ini untungnya nggak. Per kg kami cuma Rp 500 sampai Rp 1.000,” tandasnya. (vad)
