PACET, Jawa Pos Radar Mojokerto – Gerakan bersama melawan virus korona juga dilakukan di kawasan wisata kolam dan air panas, Desa Padusan, Kecamatan Pcaet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (18/3). Di tengah penutupan berlangsung, sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan dilakukan di area wisata banyu panas yang menjadi andalan Pemkab Mojokerto tersebut.
Koordinator Kolam dan Air Panas, Suharto, menjelaskan, penutupan ini memang dilakukan secara menyeluruh di destinasi wisata di Mojokerto. Tak terkecuali di kolam dan air panas yang sejauh ini masih menjadi jujukan favorit wisatawan. ’’Penutupan sudah berlaku sejak Selasa 17 Maret,’’ ungkapnya.
Penutupan ini tak lain sebagai peningkatan kewaspadaan terhadap virus korona sesuai Surat Edaran Bupati Mojokerto Pungkasiadi dengan nomor 440/725/416-013/2020. Tak urung, di tengah pengosongan wisatawan ini, petugas juga melakukan sterilisasi dengan cara melakukan penyemprotan desinfektan. Penyemprotan ini dilakukan di semua sudut dalam kolam dan air panas. Meliputi, kamar mandi, tempat duduk, ruang ganti, pintu masuk, hingga dasar kolam air dingin dan panas. ’’Pokoknya, semuanya tak luput dari penyemprotan. Semua kita sterilkan sebagai antisipasi penyebaran wabah virus korona di area wisata,’’ paparnya.
Artinya, jika nantinya area wisata yang berada di lereng Gunung Welirang ini dibuka kembali, disparpora sebagai pengelola tak hawatir. Para pangunjung yang hadir bisa dipastikan aman. ’’Sebelum disemprot, tadi juga kita lakukan pengurasan sekaligus pembersihan,’’ tegasnya.
Hanya saja, penutupan lokasi wisata ini tak banyak diketahui publik. Terbukti, dari pantauan di lapangan, tak sedikit wisatawan, baik dari Mojokerto maupun daerah luar berdatangan di wisata alam tersebut. Mereka baru sadar jika terjadi penutupan saat di pintu loket masuk terdapat pemberitahuan. ’’Kalau sesuai SE, wisata baru dibuka Sabtu 28 Maret nanti. Tapi itu, kondisional masih menunggu intruksi dari pimpinan,’’ pungkasnya.