28.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Motor Matic Tak Layak Lewat Jalur Cangar-Pacet

PACET, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kendaraan bermotor jenis matic tidak direkomendasikan turun lewat jalan Cangar-Pacet. Hal ini berkaca pada angka kecelakaan akibat rem blong di jalur ekstrem tersebut. Sejumlah rencana rekayasa lalu lintas pun muncul. Salah satunya dengan pembuatan jalur baru.

Kebijakan ini merupakan hasil peninjauan dan investigasi mitigasi daerah rawan kecelakaan (DRK) di lokasi, Sabtu (16/10). Kegiatan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dinas Perhubungan Jatim dan sejumlah UTP di bawahnya, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jatim, Dishub Kabupaten Malang dan Mojokerto, serta Satlantas Polres Mojokerto Kota.

Plt Kepala UPT P3 LLAJ Mojokerto Yoyok Kristyowahono menyebut, sejumlah rekomendasi terkait angka kecelakaan pun dikeluarkan. Di antaranya, mengimbau kepada pengendara roda dua tidak menggunakan kendaraan matic. Jalur menurun dari arah Batu ke Pacet dinilai tidak layak dilalui jenis kendaraan tersebut. ’’Kami mengimbau. Bukan melarang. Karena ada sebagian masyarakat yang sudah bisa mengendarai matic dengan baik dan ada yang belum,” tegasnya.

Baca Juga :  ODGJ di Mojokerto Wajib Jalani Perekaman e-KTP

Menurutnya, imbauan ini berkaca pada angka kecelakaan di jalur tersebut didominasi jenis kendaraan matic. Sebagian besar korban kecelakaan rem blong terjadi pada motor matic. Fakta lainnya, kecelakaan rem blong paling banyak terjadi pada akhir pekan. Kondisi ini bisa dianalisa dari dua hal. Pertama, padatnya arus lalu lintas membuat intensitas pengereman tinggi. ’’Karena macet di rem terus. Akhirnya los dan blong,’’ sebutnya. Kedua, kemungkinan wisatawan buta jalur. Mereka tidak terbiasa dengan jalur turunan ekstrem. Sehingga ketika melintas terjadi kecelakaan.

Pernyataan ini selaras dengan catatan dari Welirang Community Rescue yang mencatat, 80 persen kecelakaan rem blong terjadi pada motor matic. Sedangkan, 20 persen lainnya adalah motor manual tidak standar. ’’Motor tidak standar seperti rem depan dicopot, pakai ban cacing, dan cakram modifikasi,’’ kata Made Zakaria, anggota Welirang Community Rescue.

Hal ini bisa dilihat dari data kecelakaan rem blong di Jalur Cangar-Pacet selama Oktober. Dari 14 kejadian, 11 di antaranya menimpa pemotor jenis matic. Angka kecelakaan ini meningkat drastis saat akhir pekan. Minggu (10/10), terjadi enam kecelakaan dan kemarin terjadi empat kecelakaan. ’’Kalau hari biasa jarang sekali. Bahkan tidak ada sama sekali,’’ ucapnya.

Baca Juga :  Pemkot Mojokerto Besok Ancang-Ancang Operasi Pasar

Yoyok menyatakan, sejumlah opsi juga dikeluarkan terkait hal ini. Salah satunya yakni rencana pemberlakuan satu jalur. Jalur Cangar-Pacet hanya untuk pengendara dari bawah atau dari arah Mojokerto. Sementara itu, pengendara dari arah Batu bakal dialihkan melalui jalur baru. ’’Sehingga akan dibuat jalur baru. Tapi, itu masih butuh koordinasi lanjut dengan kementerian dan pihak terkait,’’ terangnya. Untuk saat ini penambahan rambu lalu lintas bakal dilakukan sebagai langkah jangka pendek.

Kasatlantas Polres Mojokerto AKP Arpan menegaskan, pihaknya juga terus mengimbau pengendara untuk selalu mengecek spesifikasi kendarannya sebelum melintas di jalur tersebut. hal ini penting karena bisa menekan fatalitas kecelakaan. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga terus dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan. ’’Kalau data laka sebagian besar memang kendaraan matic. Tapi, tidak ada larangan matic melintas. Akan kita laksanakan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan,’’ sebutnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/