MOJOKERTO – Pendistribusian beras keluarga sejahtera (rastra) oleh Bulog Subdivre Surabaya Selatan di Mojokerto kembali dikeluhkan keluarga penerima sasaran. Senin (18/9), temuan beras diduga tak layak konsumsi ini dialami warga sasaran di Desa Dilem, Kecamatan Gondang.
Bahkan, mereka menolak dan memilih mengembalikan sebanyak 28 karung rastra dengan tujuan meminta ganti beras baru dan lebih layak. ”Warnanya kuning kecokelatan. Selain itu, banyak menirnya dan berkutu,” kata Kades Dilem Zainul Arifin.
Dia mengaku, pengembalian rasta di desanya sepanjang 2017 ini sudah berlangsung dua kali. Setelah sebelumnya pada Juni lalu ditemukan beras dengan kualitas yang sama. “Sebenarnya kualitas sebelumnya juga kurang bagus, tapi sengaja kami biarkan. Selama masih dalam batas kewajaran,” bebernya.
Dia menyebutkan, penerimaan rastra untuk jatah bulan ini terbilang paling buruk. “Hari ini, setelah kami cek bersama tiga perangkat langsung kami kembalikan lagi ke Bulog. Masak masyarakat suruh mengonsumsi beras tak layak gini,” sesalnya.
Dia menambahkan, pengembalian beras bersubsidi tak layak konsumsi sesuai ketentuan memang bisa dilakukan. Hal itu mengacu pada surat edaran (SE) yang dikeluarkan Bulog. Dalam edaran itu disebutkan, ada garansi jika pengiriman rastra tidak sesuai. Baik soal kualitas maupun kuantitas. “Yang jelas kami menolak menerima, karena mutu beras jelek dan kurang layak konsumsi,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan, Arsad membenarkan temuan beras tak layak di Desa Dilem, Kecamatan Gondang. “Dari laporan petugas di lapangan, karungnya tadi rusak. Setelah dicek kualitasnya tidak bagus, akhirnya langsung dikembalikan,” jelasnya.
Kendati demikian, Arsad memastikan, dari beberapa karung rastra yang ditolak pihaknya akan menggaransi penuh. Yakni, mengganti rastra baru sesuai kuota yang dikembalikan. “Kami pastikan hari ini juga langsung diganti. Ya, sesuai SOP-nya lah,” pungkasnya. (ori/ris)