Sejumlah Tikungan Rawan Laka di Tiga Kecamatan
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto beri atensi khusus atas banyaknya tikungan sempit yang tersebar di tiga kecamatan. Tak urung tahun ini, pemda anggarkan Rp 100 juta untuk pemasangan cermin cembung sebagai antisipasi kecelakaan lalu lintas.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Mojokerto Imam Syafi’I, mengatakan, sejumlah tikungan yang rawan kecelakaan di wilayahnya sudah jadi atensi pemerintah daerah. Khusunya sejumlah jalur yang kategori sempit dan arus lalu lintas tiap harinya ramai. ’’Sudah jadi atensi, tahun ini kami melakukan pengandaan 40 buah cermin cembung,’’ ungkapnya.
Ditargetkan, puluhan cermin cembung yang fungsinya untuk mengetahui keberadaan kendaraan dari lawan arah itu ditarget terpasang pada April. Sebah, hingga kini lanjut dia, masih tahap proses belanja di e-katalog. ’’Nilainya Rp 100 juta, dalam satu paket. Sudah proses e-katalog, 40 cermin cembung itu tersebar di seluruh kecamatan,’’ katanya.
Menurutnya, sasaran pemasangan cermin ini sesuai hasil Musrenbang dan permohonan masyarakat yang telah di urvey kelayakannya. ’’Jadi, sasaran baru, untuk pemeliharaan ikut berikutnya di triwulan dua,’’ tandasnya.
Seperti yang ada di tikungan Prajurit Kulon Gang V, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, kerusakan cermin cembung yang terpasang itu bakal jadi prioritas berikutnya. ’’Akan kami lakukan survei termasuk yang ada di tikungan Prajurit Kulon Gang V itu,’’ tuturnya.
Sebelumnya, warga di lingkungan Prajurit Kulon Gang V, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto diresahkan dengan rusaknya sejumlah cermin cembung di tikungannya. Pasalnya, kondisi itu membuat potensi kecelakaan cukup tinggi. Apalagi tiap harinya arus lalu lintas kendaraan yang melintas juga tinggi. ’’Kalau melihat pecahnya cermin seperti bekas dilempar batu, tapi pastinya tidak tahu,’’ ungkap Sutaji warga setempat.
Rusaknya cermin cembung di sejumlah tikungan jalan sudah terjadi lama. Melihat kondisinya diduga kuat pecahnya cermin itu akibat tangan jahil oknum tak bertanggung jawab. (ori/fen)
