27.8 C
Mojokerto
Saturday, June 10, 2023

Objek Wisata Diberlakukan Buka-Tutup

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Bupati Ikfina Fahmawati mengintruksikan seluruh pengelola objek wisata memperluas mitigasi untuk menekan potensi bencana dan mengantisipasi risiko terjadinya korban jiwa. Termasuk meminta berlakukan sistem buka tutup di saat terjadi cuaca ekstrem.

’’Kami saat ini terus melakukan koordinasi lintas sektoral untuk memperluas mitigasi sebagai upaya ansipasi-anstipasi di tengah cuaca ekstem,’’ ungkap Bupati Ikfina saat membesuk Muhammad Zaini, 20, dan Fernand Chandra Habibi, 15, di RSI Sakinah, Sooko, kemarin (16/11).

Warga Wotanmasjedong, Kecamatan Ngoro ini merupakan dua dari tiga korban luka berat yang harus menjalani operasi akibat tertimpa pohon tumbang di petirtaan Jolotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas.

Menurutnya, mitigasi tidak hanya sebatas di kawasan Jolotundo yang berada di lereng Gunung Penanggungan. Melainkan di seluruh objek wisata yang sudah dipetakan rawan bencana. Seperti Wanawisata Padusan dan Pemandian Air Panas Pacet, Coban Canggu, dan Air Terjun Dlundung Trawas. ’’Wisatanya kita ini kan banyak juga yang ada di titik-titik bahaya terjadi bencana. Kami juga waspada. Kemarin kami minta segera melakukan mitigasi di wisata air panas juga. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Pasien Kasus DBD di Satu Rumah Sakit Tembus 183 Anak

Ikfina menambahkan, petaka pohon tumbang menewaskan tiga orang dan lima luka-luka di petirtaan Jolotundo Minggu petang (14/11) itu menjadi evaluasi serius. Apalagi, kawasan Pacet dan Trawas, sesuai data BPBD, telah dipetakan memiliki potensi bencana dengan tingkat kerawanan tinggi. Selain geografisnya yang berada di dataran tinggi, juga banyak pepohonan rindang yang perlu penanganan cepat. ’’Jadi dicek semuanya. Mana-mana yang membahayakan dan memiliki potensi kejadian yang serupa. Termasuk saya juga minta tolong di kawasan perhutani yang dipakai jualan oleh masyarakat untuk dilakukan mitigasi,’’ ujarnya.

Seperti di sepanjang jalur Mojosari-Trawas. Rindangnya pohon di pinggir jalan, banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengais rezeki. Kondisi itu perlu edukasi kebencanaan agar lebih sensitive adanya tanda-tanda bahaya. ’’Sehingga jika terjadi apa-apa, mereka bisa evakuasi dulu. Tapi, jangan sampai ada kejadian, kami semua berharapnya begitu,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Cuaca Panas, Waspadai Kebakaran Lahan di Mojokerto

Di tengah cuaca ekstrem saat ini, Ikfina meminta pengelola lebih tegas menerapkan sistem buka tutup wisata saat terjadi curah hujan tinggi. Selain tidak menerima wisatawan yang datang untuk sementara waktu, pengelola juga harus lebih aktif meminta pengunjung keluar. ’’Ini juga sudah saya sampaikan ke Dispora. Segera lakukan pemetaan potensi bencana di objek wisata. Sehingga sewaktu-waktu harus bisa mengambil tindakan jika melihat cuaca sudah tidak memungkinkan untuk dibuka. Jika ada kekhawatiran ke arah (bencana) langsung bisa gerak cepat,’’ paparnya. (ori/ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/