25.8 C
Mojokerto
Sunday, June 11, 2023

BPBD Kabupaten Ingatkan Waspadai Kemarau Basah

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Hujan dengan itensitas ringan hingga lebat, diperkirakan berlangsung hingga Agustus nanti. Selain disebabkan fenomena La Nina, juga akibat gangguan gelombang rossby di perairan Jawa Timur.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat, mengatakan, sesuai prakiraan BMKG, cuaca ektrem masih terjadi di wilayah Jatim. Termasuk Mojokerto. Masyarakat diminta waspada akan terjadinya bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang yang berakibat pada pohon tumbang. ’’Tahun ini musim hujan akan lebih panjang, itensitas hujan masih terjadi hingga dua bulan ke depan,’’ ungkapnya, kemarin.

Intensitas hujan yang terjadi di kemarau basah ini memang dipicu berbagai faktor. Salah satunya dampak La Nina Moderate yang menjadi fenomena alam yang dikendalikan oleh perbedaan suhu muka air laut di perairan Jatim.

Baca Juga :  Tiga Menit Disapu Puting Beliung, 33 Rumah di Mojokerto Porak Poranda

Berdasarkan gangguan atmosfer yang signifikan ini, lanjut Djoko, menyebabkan kondisi atmosfer labil dan berpengaruh membentuk awan-awan comulonimbus semakin intensif. ’’Akibatnya, akan terjadi hujan dengan itensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang,’’ paparnya.

Kondisi ini membuat itensitas hujan diprediksi masih berlangsung hingga Agustus. Situasi ini lebih panjang dari prakiraan sebelumnya yang bakal berakhir Mei. ’’Bahkan, sesuai rilis BMKG, dua bulan ke depan hujannya bersifat lebih basah daripada normalnya. Yakni di atas 150 mm dasarian. Bahkan di atas 300 mm per bulan,’’ tegasnya.

Di sisi lain, adanya anomali suhu muka laut yang cenderung lebih hangat dari biasanya di perairan jawa menjadikan potensi hujan di tengah musim kemarau saat ini juga menjadi hal yang bisa saja terjadi. Masyarakat pun harus kian waspada. ’’Termasuk bagi pengguna jalan. Masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon,’’ ujarnya. (ori/ron)

Baca Juga :  Butuh Biaya Rp 1,1 Miliar

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/