27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Menebus Dosa Lama

KENIKMATAN duniawi tidak selamanya kekal. Pun demikian ketika Tuhan memberikan kita rezeki melimpah, belum tentu menjadi sebuah keberkahan ketika rezeki tersebut justru kita gunakan tidak semestinya.

Pengalaman seperti pun pernah dirasakan Mochammad Yusnie Azhari, public relation (PR) salah satu hotel di Kota Mojoketo. Bekerja di bidang hospitality industry, Yusnie sempat merasakan betapa gemerlapnya kehidupan bak sultan di negeri dongeng.

Bahkan, dunia malam hampir setiap hari ia jalani untuk memenuhi nafsu dunia. Namun, perilaku seperti itu yang justru membuat pemuda 29 tahun ini sempat terjerembab dalam situasi pilu. Pekerjaan terbengkalai, masalah semakin menumpuk hingga dijauhi keluarga tak mampu ia bendung kala rezeki sudah tak bisa ia nikmati lagi.

Hingga pada akhirnya kepergian sang bunda, Chodijah Asma’, menghadap Sang Khalik tahun 2017 lalu menjadi titik balik kehidupannya yang sempat dibutakan oleh euforia dunia malam. Ya, Yusnie mengaku sangat terpukul saat ibunda benar-benar pergi untuk selamanya.

Betapa tidak, delapan bulan sebelum wafat, ia sempat mengajak sang ibu pergi ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah. Namun, tawaran itu nyatanya ditolak mentah-mentah. Saat itu, sang ibu menilai, uang yang dipakai untuk pergi umrah belum jelas asal usulnya. Apakah benar-benar dari hasil kerja halal atau tidak.

Baca Juga :  MPLS SDN Gedongan 3, Bangkitkan Konsentrasi dengan Tepuk Semangat

Mengingat, di dunia entertainment, semua bisa saja dijadikan uang. Bahkan, Yusnie juga mengakui jika pekerjaannya saat itu tak luput dari kompromi dan manipulasi. ’’Ibaratnya, di dunia entertainment itu kan banyak godaannya. Saya sempat merasakan party setiap hari dan kehidupan bebas saat itu. Tapi ternyata kelakukan saya saat itu yang malah memberikan saya banyak pelajaran,’’ terangnya.

 Yusnie mengakui, miras dan perempuan adalah hal yang biasa. Saat itu, hal-hal kemaksiatan seperti itu hanya untuk mengalihkan rasa stres setelah seharian bekerja. Bahkan, ia sempat kepikiran mencoba naik level dengan mengonsumsi narkoba. Namun, lambat laun permasalahan justru semakin berat.

Hingga pada akhirnya ia disadarkan kepergian sang bunda untuk selama-lamanya. ’’Karena belum sempat membahagiakan orang tua, khususnya mengajak pergi umrah, di situ saya merasa bersalah. Dari situlah saya kemudian menghindari dunia malam dan kembali ke jalan yang benar,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Merawat Kepedulian Sosial di Masa Pandemi Melalui Celengan Kasih

Yusnie sadar, ada banyak konsekuensi yang harus ia terima saat mencoba kembali ke jalan Tuhan. Salah satunya dijauhi teman hingga di pindah pekerjaan. Tercatat, sejak tahun 2011 sampai saat ini sudah ada 5 hotel ia singgahi. Hingga pada akhirnya ia mantap menekuni pekerjaan di Mojokerto.

Nah, untuk bisa menebus dosa, ia tidak sekadar menjalankan ibadah wajib, seperti salat lima waktu, puasa wajib, hingga zakat seperti tuntunan Rasulullah Muhammad SAW.  Ia juga turut menjalankan ibadah sunah, seperti salat taubat, salat Duha hingga puasa rutin Senin-Kamis.

Bahkan, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, ia juga menyantuni para anak yatim piatu dan janda. Semuanya ritual ibadah itu dilakoni Yusnie juga tak lepas dari perintah sang ibu yang kerap datang lewat mimpi.

Meski bukan hal yang sebenarnya, namun mimpi tersebut diyakini Yusnie sebagai pengingatnya agar senantiasa khusyuk menjalankan ibadah tanpa ada godaan yang menghampiri. ’’Saya sering diingatkan bunda lewat mimpi. Dari situ saya selalu terngiang untuk tidak meninggalkan ibadah wajib maupun sunah,’’ pungkasnya. 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/