PURI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Operasi Mesra (Mojokerto Sehat dan Tertib Ramadan) serentak di jajaran polsek se-Kabupaten Mojokerto digelar Kamis (15/4) malam. Dari 14 polsek di wilayah hukum Mapolres Mojokerto hanya satu polsek berhasil menjaring lima pasangan bukan suami istri yang sedang ngamar. 10 orang tersebut digerebek di salah satu hotel dan tiga kos-kosan di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri.
Kapolres Mojokerto AKBP Donny Alexander membenarkan bila hanya satu polsek yang berhasil mengamankan pasangan mesum yang tengah ngamar di bulan Ramadan ini. Yakni, Polsek Puri. Lima pasangan bukan suami istri itu terjaring razia petugas gabungan di tiga tempat kos dan satu hotel di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Kamis (15/4) malam. ’’Iya dari 14 polsek yang melaksanakan Operasi Mesra serentak memang hanya satu polsek yang berhasil. Mungkin karena waktunya yang pas,’’ ujarnya.
Dijelaskannya, operasi gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Kabupaten Mojokerto itu tidak hanya menjaring lima pasangan mesum yang berasal wilayah Mojokerto. Melainkan juga dari Surabaya. Bahkan, tiga dari 10 orang tersebut tidak bisa menunjukkan kartu identitas saat diperiksa petugas. ’’Setelah dilakukan pengecekan, yang bersangkutan ini bukan suami istri. Semua yang terjaring razia ini kami bawa ke Polsek Puri. Ada sebagian dari Mojokerto dan sebagian dari Surabaya,’’ beber Dony.
Tak hanya didata, pasangan mesum yang terjaring juga dilakukan tes urine dan pemeriksaan. Lantaran lima pasangan bukan suami istri tersebut masing-masing didapati tengah ngamar. Tes urine melibatkan sejumlah anggota Urkes Polres Mojokerto. ’’Untuk tes urine hasil negatif semua. Tapi ini masih akan kita periksa dan menanyakan kegiatan yang bersangkutan. Karena setelah diperiksa, mereka bukan pasangan suami istri namun berada di dalam satu kamar. Ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,’’ tuturnya.
Donny memastikan, bakal gencar menggelar razia gabungan tiga pilar tersebut secara rutin di wilayah hukum mapolres selama Ramadan. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk antisipasi adanya aktivitas mudik sesuai anjuran pemerintah. ’’Sehingga kami intens melakukan pengecekan kos-kosan yang disinyalir ada sebagian warga yang sudah mudik Lebaran sebelum masa Lebaran tiba,’’ tegasnya. (vad)
