26.8 C
Mojokerto
Friday, June 9, 2023

Pemkot Tunda Mojotirto Festival

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Setelah memutuskan meliburkan sekolah, Pemkot Mojokerto kembali memgambil langkah kongkret dengan menunda kegiatan Mojotirto Festival 2020 yang sedianya digelar 21-22 Maret nanti. Keputusan itu diambil setelah menggelar rapat koordinasi pembentukan gugus tugas percepatan penanganan coronavirus disease (Covid-19), Senin (16/3).

Wali Kota Ika Puspitasari menegaskan, agenda rakor tersebut dilakukan untuk menindaklajuti Keputusan Presiden (Keppres) 7/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau dikenal dengan virus korona. Hasilnya, agenda yang diikuti Forkopimda dan seluruh jajaran OPD hingga kelurahan di bawah Pemkot Mojokerto itu merumuskan dan membentuk enam satuan tugas. ’’Mulai dari satuan tugas pemerintahan sampai dengan satuan tugas ekonomi, ada semua. Dan seluruh unsur terlibat di dalamnya,’’ ujarnya.

Ning Ita, sapaan akrab wali kota, menyatakan, pasca terbentuk, masing-masing satuan tugas tersebut segera melakukan upaya tindak lanjut dengan menjalankan tugas dan fungsi dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. Di sisi lain, dari pertemuan yang digelar di Ruang Nusantara di Kantor Pemkot Mojokerto itu juga telah menetapkan sejumlah keputusan. Antara lain, menghentikan dan menunda sejumlah agenda Pemkot Mojokerto yang sudah terjadwal sebelumnya.

Salah satunya adalah menunda event Mojotirto Festival 2020 yang telah di depan mata. Ning Ita menyebutkan, langkah berani itu diambil karena pihaknya tidak mau mengambil risiko. Pasalnya, agenda untuk memperingati Hari Air Sedunia pada 21-22 Maret nanti berpotensi menjadi pusat berkumpulnya massa. Bahkan, jumlah pesertanya saja melibatkan lebih 2.000 orang. ’’Dalam rangka membatasi penyebaran virus tersebut (Covid-19) maka seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan massa kita hentikan atau kita tunda sampai batas waktu tertentu. Termasuk agenda Pemkot Mojokerto dalam waktu dekat adalah Mojotorto Festival,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Dandim 0815 Mojokerto, Bina Mitra Karib dan Rangkul Komponen Masyarakat

Sebelumnya, pemkot melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto juga telah menerbitkan edaran untuk meliburkan selama sepekan seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) di satuan pendidikan. Semua siswa mulai jenjang KB, TK, SD, hingga SMP sederajat diminta untuk belajar di rumah masing-masing mulai 16-21 Maret nanti. Sementara pembelajaran dilakukan melalui media dalam jaringan (daring) atau online. ’’Jadi terpantau terus ada tugas anak-anak dan dari guru masing-masing yang dilewatkan internet,’’

Namun, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, menambahkan, tidak menutup kemungkinan jadwal libur sekolah bisa diperpanjang. Kebijakan itu, sebut dia, menyesuaikan dengan kondusivitas terkait virus korona. ’’Kita melihat nanti pada kondisi nasional, khususnya regional Jawa Timur. Jika masih dibutuhkan untuk anak-anak belajar dari rumah, maka itu (libur sekolah) bisa diperpanjang,’’ imbuhnya.

Dia memastikan jika tempat-tempat hiburan maupun pusat perbelanjaan yang juga berpotensi jadi titik berkumpulnya massa bisa tetap berjalan sebagaimana biasanya. Sebab, sebelumnya Wali Kota Monokerto telah mengelurkan surat edaran (SE) yang diterbitkan sejak 4 Maret lalu. Dalam edaran tertulis itu, menekankan kepada seluruh lembaga, instansi, serta badan usaha di Kota Onde-Onde untuk menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) maupun hand sanitizer bagi karyawan maupun pengunjung. Jika diperlukan, juga diadakan thermal scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh.

Baca Juga :  Lulusan Terbaik UMM Buktikan Bisnis dan Studi Bisa Sejalan

Ning Ita juga memastikan jika seluruh instansi pelayanan publik di bawah Pemkot Mojokerto berjalan sesuai biasanya. ’’Melalui rapat koordinasi hari ini (kemarin), kami juga mohon bantuan pihak Polresta dan TNI untuk mengawasi secara langsung bagaimana pelaksanaan SE Wali Kota tersebut apakah sudah dilakukan efektif di seluruh instansi atau lembaga di Kota Mojokerto,’’ tandasnya.

Dia menyebutkan, sejauh ini di Kota Mojokerto masih masuk dalam kategori aman untuk penyebaran virus korona. Namun, upaya kewaspadaan tetap harus dilakukan. Khususnya bagi warga yang memiliki riwayat perjalanan dari negara-negara yang tejangkit Covid-19.

Dijelaskannya, di Kota Onde-Onde sudah ada 36 orang dalam risiko (ODR) dan orang dalam pemantauan (ODP). Dari junlah tersebut, 18 orang di antaranya telah tuntas melalui tahap pemantauan selama 14 hari. ’’Sisa 18 yang masih dalam pemantauan di runah masing-masing. Kondisinya juga stabil,’’ pungkasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/