KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Warga di lingkungan Prajurit Kulon Gang V, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto diresahkan dengan rusaknya sejumlah cermin cembung di tikungannya. Pasalnya, kondisi itu membuat potensi kecelakaan cukup tinggi. Apalagi tiap harinya arus lalu lintas kendaraan yang melintas juga tinggi.
Sutaji warga setempat mengatakan, rusaknya cermin cembung di sejumlah tikungan jalan sudah terjadi lama. Melihat kondisinya diduga kuat pecahnya cermin itu akibat tangan jahil oknum tak bertanggung jawab. ’’Kalau melihat pecahnya cermin seperti bekas dilempar batu, tapi pastinya tidak tahu,’’ ungkapnya.
Yang pasti, tak berfungsinya cermin itu mengharuskan pengguna jalan lebih hati-hati saat melintas. Jika tidak, bisa celaka. ’’Kerusakan cermin itu memang harus segera diganti dan diperbaiki, karena sudah sering terjadi kecelakaan,’’ bebernya.
Untungnya, laka lantas yang terjadi selama ini tidak sampai makan korban jiwa atau sekadar luka lecet. Hanya saja, jika ini dibiarkan, dipastikan cukup mengancam setiap pengendara yang melintas. Apalagi, jalanan tersebut merupakan jalur alternatif yang kerap dipilih para pengguna jalan dari kota menuju ke wilayah bagian barat kota hingga tembus ke Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. ’’Tiap hari tidak pernah sepi. Ruas jalannya juga sempit, jadi rawan tabrakan,’’ tuturnya.
Sebenarnya kerusakan ini juga sudah dilaporkan oleh RT setempat, hanya saja pihaknya tak tahu pasti kapan bakal direalisasikan. Yang pasti keberadaan cermin di tiap tikungan sangat dibutuhkan. Lurah Prajurit Kulon, Muhamad Nurhadi, menegaskan, cermin cembung yang terpasang di tiap tikung wilayahnya sudah menjadi usulan kelurahan. ’’Insyallah di semester satu ini pemasangan cermin baru akan direalisasikan,’’ ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa titik yang jadi atensi. Selain di tikungan Prajurit Kulon Gang V, pemasangan bakal dilakukan di simpang Cinde gang IX dan gang I. Pemasangan ini tak lain untuk menekan kecelakaan. Apalagi, tipe tikungan sempit. Khusunya di sebelah rel KA itu rawan sekali. Terutama dari utara, jadi harus ada rambu-rambu. ’’Jadi tahun ini ada tiga titik. Tahun depan juga ada lagi empat titik. Dan sudah disurei oleh dishub,’’ paparnya.
Tak sekadar untuk cermin cembung, untuk mengantisipasi kecelakaan, pihaknya juga usulkan pembuatan pita penggaduh hingga rangkap tiga. Harapannya, dengan adanya pita penggaduh ini pengguna jalan yang melihat bisa langsung mengurangi kecepatan. ’’Jadi sebenarnya kalau cermin di tikungan itu kurang efektif. Harusnya pita penggaduh, itu untuk mengurangi laju kecepatan pengendara yang melintas,’’ bebernya. (ori/fen)
