Paparkan Peran Kota Mojokerto di Rangkaian G20 Bali
BALI, Jawa Pos Radar Mojokerto – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memaparkan terkait peran Kota Mojokerto dalam peluncuran agenda National Blue Agenda Actions Partnerships (NBAAP) atau Kemitraan Aksi Agenda Biru Nasional di Bali, Senin (14/11). Agenda tersebut termasuk dalam rangkaian Ocean 20 menuju KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia yang berlangsung 15-16 November di Pulau Dewata.
Dalam paparannya, meski Kota Mojokerto tergolong landlocked atau area yang tidak terhubung langsung dengan lautan, namun sosok yang akrab disapa Ning Ita ini menyebut pembangunan di Kota Mojokerto memiliki sejumlah program yang mendukung pilar-pilar NBAAP. Terutama pangan biru (blue food) dan kesehatan biru (blue health).
Pada pilar pangan biru, Pemkot Mojokerto mendukung upaya peningkatan produksi akuakultur (perikanan budidaya) secara berkelanjutan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat. Yakni, melalui program Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bidang perikanan yang dikelola oleh masyarakat dengan intervensi anggaran dari Pemkot Mojokerto.

Keberadaan program tersebut juga cukup signifikan dalam mengantarkan Kota Mojokerto sebagai daerah dengan angka stunting terendah se-Jawa Timur dan terendah nomor dua di tingkat nasional. Yaitu dengan prevalensi stunting hanya 4,08 persen di tahun 2022.
”Keterbatasan lahan di kota ini, masyarakat Kota Mojokerto juga masih tetap bisa melakukan budi daya ikan dengan bioflog. Dan hasil dari masing-masing produksi ini, kemudian secara berkelompok diberikan sebagian kepada keluarga yang memiliki bayi atau anak stunting,” tutur Ning Ita.
Sementara terkait pilar kesehatan biru, Pemkot Mojokerto mengupayakan meminimalisir sampah, terutama plastik yang berakhir ke lautan. Mengingat, Kota Mojokerto dikelilingi oleh tujuh aliran sungai. Sehingga, di tahun 2019, Pemkot Mojokerto menerapkan Pro Kasih (Program Kali Bersih) serta secara aktif menggalakkan bank sampah di masyarakat. ”Untuk bisa memberi manfaat kepada masyarakat, tentu sungai-sungai ini harus bersih dari sampah,” tuturnya.
Ning Ita menyebut, salah satunya yang dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Miji yang membuat 15 keramba ikan. ”Setiap bulan bisa dipanen. Produksi ikannya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Mojokerto dan sekitarnya,” imbuhnya.
Selain itu, salah satu daerah aliran sungai besar di Kota Mojokerto juga dimanfaatkan untuk sarana wisata.

Saat ini, Pemkot Mojokerto tengah mengembangkan grand design Wisata Bahari Majapahit yang merupakan pendukung Kawasan Strategi Wisata Nasional Majapahit dengan alokasi anggaran Rp 57 miliar dari pemerintah pusat.
Sebagai informasi, forum NBAAP diselenggarakan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia. Agenda tersebut sekaligus masuk dalam rangkaian acara Ocean 20 menuju KTT G20 yang puncaknya akan berlangsung pada 15-16 November 2022.
NBAAP dibentuk dalam rangka mendukung Pemerintah RI dan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan di bidang maritim dan kelautan secara berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan sebagaimana tercantum dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Pada dialog yang berlangsung di Pecatu Hall 2, Bali Nusa Dua Convention Centre ini, selain Wali Kota Ika Puspitasari, juga hadir kepala daerah lainnya sebagai speaker. Yaitu Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda, serta Kepala Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sutan Riska Tuanku Kerajaan. (ram/ron/adv)