Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam menggelar sarasehan kerukunan antarumat beragama di kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/10).
Sarasehan diikuti sekitar 40 orang terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto, Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB), ormas keagamaan, hingga penyuluh agama Islam di seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
Sarasehan menghadirkan tiga narasumber. Antara lain, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokero Drs H Barozi MPdi, Ipda Wintarno dari Binmas Polres Mojokerto, dan Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto KH Adzim Alawi.
Ketua Panitia H Roisul Abror melaporkan, tujuan diselenggarakannya sarasehan itu untuk membangun toleransi antarumat beragama di Kabupaten Mojokerto. Sehingga, bisa terjalin persatuan dan kesatuan. Di saat situasi pandemi, Kabupaten Mojokerto tetap aman, damai, dan kondusif.
’’Dengan mengikuti sarasehan, kami berharap semua umat beragama di Kabupaten Mojokerto bisa bersatu, menjaga kerukunan dan toleransi. Sehingga bisa bersama-sama siap mengawal pembangunan di Kabupaten Mojokerto. Kita ciptakan Kabupaten Mojokerto yang aman, damai, sejuk, dan kondusif,’’ katanya.
Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto H Barozi mengatakan FKUB punya peran penting dalam mengawal kerukunan beragama terutama dalam pelaksanaan SKB 2 Menteri tentang pendirian tempat ibadah.
’’Beragama itu membutuhkan peran Pemerintah. Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memfasilitasi supaya masyarakat dalam menjalankan ibadahnya bisa teratur sesuai syariat agama masing-masing,’’ ujarnya. Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto KH Adzim Alawi mengatakan, FKUB ini antara lain untuk memperkukuh kerukunan umat beragama.
’’Dengan sarasehan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meningkatkan persatuan dan kesatuan warga Kabupaten Mojokerto dengan implementasi nilai-nilai wawasan kebangsaaan dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga nilai-nilai keberagaman sebagai wujud aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika,’’ tegas Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto ini.
Ipda Wintarno dalam paparannya menyatakan semua umat beragama baik tokoh maupun umatnya harus merasa terpanggil untuk menciptakan situasi negara yang aman dan kondusif. Untuk mewujudkan hal tersebut, semua tokoh agama harus sepakat dan siap membantu pemerintah terutama dalam masa Covid-19 dan pelaksanaan pilkada 2020 agar situasi tetap aman dan kondusif.
’’Menciptakan kerukunan umat beragama yang kuat, tidak mudah dipecah belah oleh kelompok-kelompok tertentu, berita hoax dan tidak mudah diadu domba harus kita kedepankan demi masyarakat yang tentram,’’ tuturnya. (bas/abi)