Setahun Tak Disentuh Perbaikan
PACET, Jawa Pos Radar Mojokerto – Sebanyak 175 penerangan jalan umum (PJU) di jalur alternatif Mojokerto–Batu, rusak. Selama setahun terakhir, kerusakan itu tak pernah disentuh perbaikan.
Tidak berfungsinya ratusan PJU tersebut mulai Tikungan Gotekan hingga sekitar wisata Wet Sendi 1. Kerusakannya pun bermacam-macam. Mulai dari pecahnya bohlam, kabel putus, rusaknya solar cell, hingga tiang PJU yang hampir roboh.
Kerusakan ini, membuat jalanan di tengah hutan itu gelap. Sebab, pengguna jalan hanya mengandalkan sorot lampu dari kendaraannya. ”Kadang ada yang nyala, tapi lebih sering mati. Jadi harus lebih hati-hati, apalagi kalau hujan atau kalau sedang berkabut,” ujar Nono.
Menurutnya, ratusan PJU itu sudah tidak berfungsi normal sejak sekitar Mei 2021. Pihaknya menyayangkan lambannya penanganan dari dinas terkait soal prasarana lalu lintas di jalur provinsi itu. Sebab, minimnya jarak pandang bagi pengguna jalan dapat memicu kecelakaan lalu lintas.
Apalagi, jalur Pacet–Cangar dikenal sebagai jalur tengkorak lantaran tingginya angka kecelakaan rem blong akibat turunan yang curam sekaligus berbatasan langsung dengan jurang. Sehingga, risiko pengguna jalan yang melintas di malam hari kian meningkat. ”Sudah lama itu belum diperbaiki sampai sekarang, mungkin sekitar Mei tahun lalu (2021) atau lebih ya, saya kurang pasti. Tapi ya itu, masak harus nunggu ada yang kecelakaan (malam hari) dulu baru diperbaiki?” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPT P3 LLAJ Mojokerto Yoyok Kristyowahono menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah menginventarisir kerusakan PJU tersebut. Pihaknya mencatat, 175 titik PJU rusak tersebut tersebar sepanjang kilometer (KM) 61,5 hingga KM 67 jalur Mojokerto–Batu. Kini, pihaknya tengah menunggu proses kajian dan keputusan Dishub Provinsi Jatim terkait PJU tersebut. ”Sudah kami data, Januari (2022) kemarin kami ajukan ke kantor pusat (Dishub Provinsi Jatim),” tegasnya singkat saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Mojokerto kemarin. (vad/ron)