27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Banyak Guru Terpapar, Wali Murid Resah

KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Terpaparnya guru di sejumlah sekolah, menjadikan sejumlah wali murid resah. Menyusul wacana pemberlakuan tatap muka bagi pelajar di tingkat SMA dan SMK Kabupaten yang akan digulirkan serentak pada April mendatang.

Wali murid menyayangkan sikap Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto untuk memutus kasus Covid-19 yang kumulatif terjadi di beberapa sekolah. Sehingga, orangtua murid pun gelisah dengan adanya rencana tatap muka yang akan dilaksanakan bulan depan itu.”Anak saya sekolah di SMA Puri, itu ada lima atau enam kasus yang positif. Belum lagi di SMA lain. Semisal di SMA Dawarblandong ada 9 orang,” terang salah satu wali murid berinisial I kepada Jawa Pos Radar Mojokerto, Minggu (14/3).

Sedangkan, di instansi lain jika ada kasus positif Covid-19 pastinya akan dilakukan langkah tracing dan sterilisasi. Hal inilah yang menjadi pertanyaan bagi sejumlah wali murid. Mereka khawatir, jika mengizinkan anak mereka untuk masuk sekolah jika sekolah tidak dilakukan tracing ataupun sterilisasi.

Baca Juga :  Jalani Semua dengan Hati

Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan jika memang rencana PTM benar-benar dilakukan pada April mendatang apakah semua guru sudah mendapat vaksin. ”Saya sebagai orangtua ya khawatir kalau memang wacana bulan depan itu beneran. Sebab kalau memang benar, setidaknya gurunya sudah ada rapid atau swab kalau memang ada yang positif. Minimal dari sekolahnya sudah aman,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Cabdindik Provinsi Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto Kresna Herlambang tak membantah banyaknya kasus guru terpapar di beberapa sekolah. Kendati demikian, guru-guru tersebut selalu diimbau untuk tidak masuk jika sudah merasa tak enak badan.

Kresna juga menambahkan, sebelum dan sesudah kegiatan, lingkungan sekolah selalu disterilisasi. ”Karena sejak adanya pemberlakuan tatap muka dulu kan aturannya memang begitu, jadi kita tracing-nya langsung guru yang bersangkutan itu kalau tidak enak badan dilarang masuk,” tuturnya.

Baca Juga :  Warga Protes Usaha Peralatan Dapur

Disinggung terkait wacana tatap muka April mendatang, Kresna mengatakan, kebijakan itu bukan kewajiban seluruh sekolah untuk melakukan tatap muka secara serentak. Lantaran, ia sudah mengimbau ke setiap sekolah, jika memang sudah menyanggupi persyaratan berdasarkan protokol kesehatan.

Maka, sekolah tersebut dipersilahkan untuk melakukan tatap muka tanpa ada penentuan waktu. ”Jadi kita tidak memaksa semua sekolah wajib buka April nanti. Kalau sudah siap kapan pun boleh kok menggelar tatap muka,” imbuhnya. Lanjut dia, tidak ada kewajiban semua murid wajib masuk sekolah. Jika orangtua masih ragu, disarankan untuk tidak mengizinkan anak mereka untuk melakukan pembelajaran di sekolah. (oce)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/