MOJOKERTO – Mencuatnya ratusan pasien demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto sontak mengagetkan kalangan dewan. Mereka mendesak dinas kesehatan (Dinkes) mempertajam pemetaan kasus DBD. Mengingat musim penghujan masih panjang.
Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ismail Pribadi mengaku kaget dengan banyaknya pasien DBD yang muncul di Kabupaten Mojokerto. Lantaran dari segi jumlah sudah menyentuh ratusan orang yang didominasi kalangan anak-anak dan balita.
’’Untuk itu, ini dinas kesehatan juga harus gerak turun tangan,’’ kata dia seraya bakal menghubungi Kadinkes Didik Chusnul Yakin. Ismail menyatakan, Dinkes wajib melakukan pemetaan secara tajam terhadap kasus-kasus DBD yang muncul.
Termasuk, memetakan daerah mana saja yang menjadi endemis DBD didasarkan jumlah pasien terjangkit nyamuk aedes aegypti. ’’Dinkes tentunya melakukan pemetaan ini. Jadi, dari pasien itu berasal dari daerah mana saja. Baru itu nanti ditangani,’’ ujar Ismail.
Diakuinya, tingginya warga yang demam karena gigitan nyamuk aedes aegypti sangat patut diwaspadai. Lantaran, penyakit tersebut dapat menyebabkan meregangnya nyawa seseorang. Praktis, atensi yang tinggi patut diberikan instansi terkait.
’’Tidak hanya Dinkes, tapi juga jajarannya tentunya. Didukung camat, kades, dan masyarakat. Karena terkait kebersihan lingkungan juga,’’ tandas politisi PDIP ini. Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Mojokerto Ainurosid, menambahkan, pihaknya sudah menghubungi Kadinkes Kabupaten Mojokerto.
’’Kepala dinas kesehatan segera mengambil tindakan, dan segera memetakan daerah yang berdampak DBD. Agar, bisa cepat dikendalikan, dan supaya tidak berdampak luas,’’ kata dia seraya menyebutkan anggaran DBD sudah siap digunakan.
Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Mojokerto Eva Kusumawati menanggapi terkait menyeruaknya kabar status KLB (kejadian luar biasa) di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet. ’’Belum ada dua kali lipat peningkatan kasus DBD pada periode bulan yang sama dalam kurun dua tahun terakhir ini,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, banyaknya kasus DBD di Kabupaten Mojokerto memang patut diwaspadai. Dan, wajib mendapat perhatian pemkab, khususnya dinas kesehatan. ’’Beri penyuluhan tentang penyakit tersebut juga pencegahannya. Selain itu, gencarkan pemberantasan jentik nyamuk,’’ pesannya.