KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Satu lagi akses perkantoran diserang Covid-19. Kali ini, satu pegawai di Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto terdeteksi positif berdasarkan hasil uji swab menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) Labkesda Kabupaten Mojokerto.
H, kabid peternakan disperta terkonfirmasi positif setelah kontak erat dengan suaminya yang sudah terkonfirmasi positif lebih dulu. Dari temuan itu, tim tracing lalu menguji ratusan pegawai disperta, dan ditemukan 7 orang pegawai negeri sipil (PNS) di antaranya reaktif hasil uji rapid, Rabu (12/8).
’’Yang sudah dinyatakan positif swab baru satu orang. Sementara tujuh lainnya reaktif rapid test. Tujuh yang reaktif itu sudah di-swab dan sekarang tinggal menunggu hasilnya,’’ tutur Teguh Gunarko, Kadisperta Kabupaten Mojokerto.
Dari temuan itu, aktivitas pegawai di kantor yang terletak di Jalan R.A Basuni, Desa/Kecamatan tersbeut untuk sementara dibatasi. Teguh terpaksa menerapkan sistem work from home (WFH) demi mencegah penularan lebih luas.
Hanya, tidak semua pegawai dinonaktifkan sementara dari aktivitasnya bekerja di kantor. Mereka tetap diminta aktif meski harus dengan sistem piket bergantian. ’’Ya supaya layanan tetap bisa berjalan. Saya pribadi saat ini sudah aktif di kantor. Yang jadwalnya di rumah pun juga tetap bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,’’ tegasnya.
H sendiri terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tracing terhadap suaminya yang sudah lebih dulu terpapar dari aktivitasnya bekerja di Surabaya. Dari H, tim kemudian mengembangkan tracing hingga ke tingkat aktivitas kantor.
Dengan menguji uji cepat 264 pegawai mulai dari kabid, kasi, staf, hingga petugas penyuluh lapangan (PPL). Temuan tersebut menambah banyak daftar perkantoran dan pusat layanan pemerintahan yang terserang Covid-19.
Dimulai dari dinas kesehatan (Dinkes), Puskesmas Puri, RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, Inspektorat, dan Puskesmas Trowulan. Namun tidak semua aktivitas perkantoran tersebut ditutup total.
Beberapa di antaranya justru masih aktif meski banyak ditemukan ASN yang terpapar. ’’Instruksi dari dinkes tidak usah ditutup, cukup dibatasi saja karena layanan juga harus berjalan. Dan semua ruangan juga sudah disemprot dengan cairan desinfektan serta sinar ultraviolet,’’ tandasnya. (far/ris)