USAI salat subuh, puluhan warga bersiap dengan sepedanya masing-masing. Di bagian belakang, sepeda dihias dengan bendera merah putih. Ada juga yang menancapkan bendera Nahdlatul Ulama (NU) di sepedanya.
Ya, warga dari Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto tersebut hendak melakukan ziarah ke beberapa makam syuhada dan para pahlawan.
”Ini kita lakukan untuk memperingati Hari Pahlawan,” ungkap Sholikhudin, warga asal Dusun Pasinan, Desa Jabon. Tidak hanya peserta muda. Mereka yang sudah berusia tua, bahkan wanita juga masih terlihat semangat mengayuh sepeda dari kampungnya hingga menuju makam KH Achyat Chalimy, Kota Mojokerto.
Di makam Abah Yat di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon ini mereka lantas memunajatkan tahlil dan doa bersama. Usai berziarah di makam Ketua Laskar Hizbulloh Kota Mojokerto tersebut, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju makam KH Nawawi di Desa Losari, Kecamatan Gedeg.
Ya, dua tokoh kiai ini merupakan pejuang kemrdekaan, bahkan menjadi garda paling depan dalam pertempuran November 1945. Kiai Nawawi gugur dalam pertempuran di Sidoarjo. Oleh para santri, jasadnya diusung dari Kota Udang menuju Mojokerto.
Sementara usai menziarahi dua makam kiai pejuang asal Mojokerto ini, mereka melanjutkan perjalanan menuju kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jalan Pahlawan. Di sana para mereka juga melantunkan tahlil, doa bersama dan tabur bunga.
”Ini yang bisa kita lakukan, bersepeda bersama dan menziarahi makam pejuang kemerdekaan. Sekaligus mengenalkan kepada anak-cucu kita tentang pahlawan di Mojokerto. Mereka adalah para syuhada bagi kita semua,” tambah Khairur Razikin, Kades Jabon.