27.8 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Islam Ajarkan Kedisiplinan

LINGKUNGAN menjadi salah satu penentu keimanan seseorang. Pun demikian yang dialami Sugiyanto. Anggota DPRD Kota Mojokerto ini semula dilahirkan menjadi seorang muslim, dan berubah menjadi nasrani. Lalu, ketika dewasa, ia kembali menjadi seorang muslim.

Berubah-ubahnya keimanan Sugiyanto ini bukan tanpa sebab. Namun, pengaruh terbesar diakuinya berasal dari keluarga. ’’Sejak kecil saya muslim. Tapi saat SD, saya nasrani,’’ ungkapnya. Menjadi seorang nasrani setelah ia mengikuti jejak ibunya yang menikah lagi dengan seorang pengikut Kristen taat, setelah bercerai dengan ayahnya. ’’Saat orang tua berpisah, saya ikut ibu. Dan menjadi nasrani,’’ beber Sugiyanto.

Perjalanan Sugiyanto selama menjadi nasrani berlangsung cukup panjang. Bahkan, hingga ia berusia 25 tahun. Selama itu, ia nyaris tak pernah menikmatinya sebagai seorang nasrani. Biasa-biasa saja. ’’Ke gereja saja tidak rutin,’’ ungkap dia. Proses kembalinya Sugiyanto menjadi seorang muslim di tahun 1989 itu, juga bukan tak pertimbangan. Di antaranya karena ia melihat umat muslim memiliki perilaku yang sangat apik. Yakni, tali persaudaraan yang sangat indah.

Baca Juga :  Pengabdian Adalah Ibadah

Dalam pandangannya, umat muslim selalu mempertontonkan kedisplinan, keakraban, dan keguyuban dalam berbagai kegiatan. ’’Seperti salat yang harus tepat waktu. Islam selalu guyub sekali. Ini menjadi pertimbangan saya,’’ katanya. Keyakinan terhadap Islam kian dialami setelah ia bertemu dengan seseorang saat perjalanan dalam bus, jurusan Mojokerto-Surabaya. Duduk di sebelahnya, cerita Sugiyanto, terdapat seorang lelaki buta.

Tanpa banyak tutur, pria dengan serbak wewangian yang kuat, memberikan pesan yang cukup membuat ia tersentak. ’’Awalnya, saya dinasihati agar membaca salawat ketika mau bepergian. Nah, saya bilang, saya nonmuslim pak,’’ katanya. Jawaban itu tak membuat pria yang tak melihat itu berhenti bicara. ’’Kenapa tidak Islam saja. Hidup kamu akan tenang,’’ imbuh pria misterius itu ditirukan Sugiyanto.

Baca Juga :  Fasilitasi Enam Raperda Tak Kunjung Turun

Dia pun berpikir keras. Kalimat itu dipikirnya dengan sangat mendalam. Dan, ia pun mengakui, perjalanan hidupnya selama ini tak begitu tenang. Bekerja di PT Tjiwi Kimia dengan gaji yang cukup pun tak mampu membuat kehidupan spiritualnya tenteram. Akhirnya, momen kembali menjadi muslim itu didepannya. Yakni, saat pernikahan. Ia pun melantunkan syahadat dan kembali menjadi seorang muslim.

Menjadi muslim, membuat sejumlah teman sejawatnya terheran. Karena karirnya bekerja di perusahaan langsung melejit. Bahkan, di setiap jenjang, pria yang kini terjun ke dunia politik itu hanya membutuhkan waktu dua tahun saja. ’’Memang benar. Islam mengajarkan umatnya untuk disiplin. Saya selalu disiplin dalam menjalankan tugas pekerjaan  dengan sangat baik,’’ jelasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/