PASCA meninggalnya Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto Rahmat Hidayat akibat terpapar Covid-19, kantor kejari di Jalan R.A Basuni, Desa Japan, Kecamatan Sooko, ditutup untuk sementara.
Menyusul, seluruh pegawai korps adhiyaksa ini sedang menjalani pemeriksaan uji swab. Serta ruang kerja dilakukan sterilisasi. ’’Nggak lockdown, cuma kita sterilkan dulu. Dan seluruh pegawai pagi tadi (kemarin, Red) melaksanakan swab,’’ ujar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Mojokerto Muhammad Hari Wahyudi, kemarin (11/12).
Hari menuturkan, sementara kantor ditutup layanan pun diberhentikan selama beberapa waktu. Dan 61 orang pegawai sedang menjalani swab. Termasuk pegawai honorarium. Saat dilakukan pengujian tersebut, kantor juga harus dilakukan penyemprotan. ’’Kita punya alat semprot sendiri kok. Petugas kita juga sudah ada yang setiap hari melakukan penyemprotan. Langsung hari ini penyemprotan lagi,’’ jelasnya.
Dia berharap hasil swab yang dilakukan bisa keluar lebih cepat dari hari yang ditentukan.
Menyusul, Senin mendatang (14/12) kejari akan kembali melakukan pelayanan seperti biasanya. Untuk itu, sementara ini kejari menutup pelayanan kantor agar bisa disterilkan terlebih dahulu. ’’Biasanya dua sampai tiga hari keluar, tapi semoga lebih cepat lagi,’’ tandasnya.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra menegaskan, saat ini, semua pegawai kejaksaan tengah menjalani uji swab. Uji swab tersebut dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto di Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar. Dan hasil swab tersebut baru akan diketahui dalam dua sampai tiga hari mendatang. Ia mengatakan, dinkes baru akan melakukan penyemprotan lagi ke kantor kejari. ’’Selain itu, dari keluarga korban juga sudah kami lakukan tracing,’’ tandasnya. (oce)