Dirapel Setahun, Hanya Sasar Guru
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Ribuan guru honorer di lembaga madrasah kabupaten mendapat tunjangan insentif dari pemerintah pusat, sejak Senin (10/10). Meski begitu, tunjangan tersebut belum menyentuh semua tenaga pendidik non-PNS tersebut.
Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Kabupaten Mojokerto Ama Noor Fikry mengatakan, dari total 4.513 guru non PNS di 18 kecamatan, baru 1.587 orang yang menerima pencairan tunjangan. Nominal pencairan yang diterima masing-masing guru yakni sebesar Rp 3 juta.
’’Alhamdulillah, di tahap pertama ini, guru honorer penerima insentif berjumlah 1.587,’’ ujarnya. Pencairan insentif ini langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru.
Fikry menuturkan, masih banyaknya jumlah guru yang belum mendapatkan tunjangan ini, lantaran ada keterbatasan anggaran dari pusat. Sehingga, untuk pencairan tahap pertama ini hanya diberikan pada tenaga pengajar yang memenuhi kriteria.
’’Belum semua terima tunjangan, karena hanya yang memenuhi kriteria saja dan diseleksi langsung by sistem. Diprioritaskan bagi guru yang masa pengabdiannya lama,’’ ucapnya. Tunjangan per bulan senilai Rp 250 ribu ini diperuntukkan bagi semua jenjang. Mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA.
Lebih lanjut, Fikry menambahkan, sedianya ribuan guru bukan PNS yang belum menerima tunjangan, dijadwalkan masuk usulan pencairan tahap kedua. Penerimanya juga akan diseleksi lagi seperti pencairan tahap pertama. Sekaligus, menyesuaikan dengan kuota masing-masing daerah untuk total penerima insentif tersebut.
Meski begitu, dia mengaku belum tahu kepastian waktu untuk pencairan tahap kedua. ’’Karena setiap provinsi ada kuota penerimanya dan diseleksi, jadi nggak bisa janji dapat semua. Harapannya semoga tahap kedua juga tahun ini, jadi bisa mengcover semua guru di kabupaten,’’ pungkasnya. (oce/fen)