MOJOKERTO – Sebelum mendaftar ke SMKN, tampaknya calon siswa harus memperhatikan betul jurusan yang akan dipilih. Pasalnya, pada jurusan tertentu, siswa yang dinyatakan diterima belum tentu lolos pada seleksi kesehatan.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah kursi yang disediakan pada pemenuhan pagu di gelombang dua jenjang SMK Negeri di Kabupaten Mojokerto.
Padahal, jumlah kekurangan pagu semula hanya berjumlah 74 kursi dari empat lembaga SMK. Namun, dalam pemenuhan pagu kemarin, jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 149 kursi yang dibuka di 7 SMK.
Salah satu yang membuka kembali kursi di pemenuhan pagu adalah SMKN 1 Jetis. Kepala SMKN 1 Jetis, Ladi menjelaskan, pasca ditutupnya PPDB online 6 Juli lalu, sebenarnya di lembaganya tidak terjadi kekurangan pagu.
Hanya saja, pada saat proses daftar ulang pada 7-8 Juli, terdapat sejumlah siswa tidak lolos tes kesehatan. ”Kemarin, ada dua siswa yang buta warna. Akhirnya kita anulir,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak buta warna merupakan salah satu syarat wajib yang dipenuhi calon siswa. Kebetulan, dari semua jurusan yang dibuka, semuanya merupakan kelompok teknologi rekayasa. ”Jadi, semua siswa harus dipastikan untuk tidak buta warna,” paparnya.
Hal itu menyusul, dalam proses belajar mengajar maupun praktik yang akan dijalani siswa berkaitan erat dengan kepekaan dalam mengenal warna. ”Misalnya pengelasan, kalau buta warna pasti anak tidak akan bisa fokus,” terangnya.
Selain itu, siswa buta warna juga akan mengalami kesulitan jika dihadapkan dengan praktik menyambung kabel yang memiliki beraneka warna. ”Karena beda warna beda fungsi. Dan itu bisa berbahaya nanti,” paparnya.
Selain itu, pemenuhan pagu juga dilakukan untuk mengisi siswa tidak melakukan pendaftaran ulang. Ladi menambahkan, ada empat siswa yang menyatakan mengundurkan diri.
Sehingga, dalam pemenuhan pagu kali ini pihaknya membuka 6 kursi lagi. Masing-masing di jurusan teknik dan bisnis sepeda motor tiga kursi, teknik pengelasan satu kursi, teknik kendaraan ringan otomotis satu kursi, dan teknik bodi otomoif satu kursi.
Pada hari pertama, Senin (10/7), kekurangan pagu tersebut sudah terpenuhi oleh pendaftar. Sesuai jadwal, penutupan akan dilakukan Selasa (11/7) pukul 23.59 kemarin. ”Yang diterima nanti syaratnya juga tetap sama, harus tidak buta warna,” ulasnya.
Dia menambahkan, bagi siswa yang diketahui buta warna, bisa melakukan pendaftaran ke SMK lain yang memiliki jurusan dengan tidak mewajibkan persyaratan tentang buta warna.
Sementara itu, dari data Cabang Dispendik Provinsi wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto, jumlah pemenuhan pagu terbanyak di SMKN 1 Jatirejo dengan membuka 46 kursi.
Kemudian disusul SMKN 1 Trowulan 40 kursi, SMKN 1 Mojoanyar 30 kursi, SMKN 1 Dlanggu 11 kursi, SMKN 1 Sooko 9 kursi, SMKN 1 Kemlagi 7 kursi, dan SMKN 1 Jetis 6 kursi.