27.8 C
Mojokerto
Saturday, June 10, 2023

Bawa Mobil Pribadi, Mampir Masjid, Dua Pemuda Kuras Uang Jariyah

MOJOKERTO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kotak amal di Masjid Baiturrahman, Desa Temuireng, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, dicongkel dua orang pria.

Uang jariyah di dalamnya pun dikuras habis. Aksi pencurian tersebut terekam CCTV (closed circuit television). Menyusul, tempat ibadah tersebut belakangan ini menjadi langganan pencurian.

Bagaimana tidak, sejumlah fasiltas masjid lainnya juga sering menjadi sasaran. Marbot Baiturrahman, Sumarto, mengungkapkan, pencurian kotak amal terakhir diketahui pada Jumat (10/4). Di mana pada waktu itu, salah satu jamaah masjid usai melaksakan salat Subuh.

Ketika hendak memasukkan uang jariyah ke kotak amal, dia dikejutkan melihat pintu kotak amal dalam kondisi terbuka. Kuncinya rusak. Diduga sebelumnya dicongkel oleh pelaku menggunakan obeng. ”Kalau di rekaman CCTV itu, dua pelaku beraksi pukul 22.00, Kamis (9/4,” katanya.

Baca Juga :  Buka Pintu Lebar Gandeng Investor

Di rekaman video itu, dua pelaku diketahui menaiki mobil pribadi warna hitam, dan memarkirnya di depan masjid. Dua pelaku yang menggunakan kaus putih dan kaus biru itu keluar dari mobil dan langsung mengincar kotak amal yang berada di teras depan masjid. Tepatnya di sebelah kiri pintu masuk.

”Modusnya, pelaku mondar-mandir dulu di teras. Mungkin memantau situasi,” ungkapnya. Setelah dirasa aman, kedua pelaku lalu merapat ke kotak amal. Mereka mencoba untuk mengangkat dengan niat dimasukkan ke dalam mobil. Namun, mereka tak berahasil. Karena kotak amal itu menempel di tembok masjid.

”Karena tidak bisa dibawa, kemudian pelaku mencongkel pintu kotak amal,” terangnya. Setelah berhasil menguras uang yang ada dilam kotak, mereka langsung masuk ke dalam mobil dan kabur. Uang yang berhasil dibawa kabur diperkirakan mencapai Rp 500 ribu.

Baca Juga :  Seluruh Persimpangan di Kota Mojokerto Bakal Dipasang CCTV

Sebab, ketika dibuka setiap satu minggu isi kotak amal di kisaran angka Rp 500 ribuan. ”Kalau pastinya tidak tahu jumlahnya berapa. Tapi biasannya berisi antara Rp 400 ribu-Rp 600 ribu per minggu,” bebernya.

Sementara itu, Takmir Masjid Baiturrahman, Juarsono, mengungkapkan, sejumlah fasiltas masjid yang berada di pinggir jalan raya itu memang seringkali digondol oleh pelaku pencurian. ”Tapi yang terekam CCTV hanya dua kali,” katanya.

Sebelum dipasang CCTV pencurian paling sering terjadi. Fasilitas yang dicuri adalah barang-barang berharga. Di antaranya, lima kotak amal, buah pengeras suara, dan berapa lampu masjid. ”Dulu sebelum ada CCTV, yang paling sering biasanya dalam jangka satu bulan sekali. Kadang dua bulan sekali ada pencurian,” pungkasnya. (shalihin)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/